Bobo.id - Saat berpergian ke tempat baru, tentu teman-teman membutuhkan peta agar tidak tersesat.
Namun, saat membaca peta, penting bagi teman-teman tahu berbagai simbol yang ada di dalamnya.
Pada sebuah peta teman-teman akan melihat berbagai simbol yang akan menunjukan posisi sungai, ketinggian suatu tempat, batas wilayah, dan lain sebagainya.
Peta ini merupakan representasi dua dimensi dari kondisi alam yang berupa tiga dimensi.
Nama peta atau map diambil dari bahasa Yunani, yaitu mappa yang berarti taplak atau penutup meja.
Dulunya peta masih berbentuk konvensional yang dibuat di atas lembaran kertas dan untuk membacanya harus dibentangkan di atas meja.
Namun kini peta sudah dibuat dalam bentuk digital yang lebih modern.
Meski begitu, peta tetap menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menunjukan kondisi suatu wilayah.
Berikut akan dikelankan beberapa simbol pada peta yang akan membantu teman-teman memahami gambar wilayah dalam bentuk dua dimensi ini.
Simbol Peta
1. Simbol Titik
Baca Juga: 6 Faktor Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa, dari Penemuan Kompas Hingga Persaingan Membuat Peta
Simbol titik pada peta adalah area yang cukup sempit, sehingga digambar dengan simbol titik.
Beberapa contoh simbol titik pada peta adalah simbol segitiga, simbol pesawat, simbol kereta, simbol sendok dan garpu, dan sebagainya.
Simbol segitiga menggambarkan gunung dan simbol pesawat menggambarkan bandar udara atau bandara.
Sementara itu, simbol kota kecil digambar sebagai simbol lingkaran kecil.
2. Simbol Garis
Simbol garis pada peta dinyatakan sebagai data geografis, seperti sungai, batas wilayah hingga jalan tol.
Jadi area yang memanjang akan digambarkan sebagai simbol dari pada peta.
3. Simbol Jangkar
Jika melihat simbol bergambar jangkar, maka menunjukkan lokasi pelabuhan.
4. Simbol Warna
Simbol warna pada peta untuk menunjukkan perbedaa objek atau ketinggian suatu lokasi.
Baca Juga: Apa Saja Syarat-Syarat yang tidak Boleh Diabaikan dalam Pembuatan Peta?
Dengan adanya warna yang beragam, kita dapat lebih memahami peta.
- Warna hitam: Warna hitam ini merupakan simbol dari batas kota dan administrasi.
- Warna putih: Warna ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang bersalju, seperti puncak gunung atau wilayah yang memiliki musim bersalju.
- Warna hijau: Warna hijau merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukan wilayah dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 200 meter.
Biasanya warna ini akan menujukan wilayah yang kaya vegetasi atau tumbuhan, perkebunan, sawah, dan lain sebagainya.
- Warna biru: Warna biru adalah simbol untuk menggambarkan daerah perairan, seperti selat, danau, laut, sungai, dan lainnya
Ada dua jenis warna biru, yaitu biru tua untuk daerah perairan dalam dan biru muda untuk perairan dangkal.
- Warna kuning: Ada juga warna kuning yang merupakan simbol untuk daerah ketinggian 500 meter hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, seperti dataran tinggi, perbukitan, dan pegunungan rendah.
- Warna merah: Simbol warna merah menggambarkan eilayah yang aktif, seperti jalan raya, gunung berapi, ibu kota, dan lain sebagainya.
- Warna cokelat: Sedangkan warna cokelat merupakan simbol daerah pegunungan yang tinggi.
5. Simbol Area atau Wilayah
Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Skala Peta, Lengkap dengan Rumus dan Contoh Perhitungannya
Nah, jika simbol titik tadi digunakan untuk menyatakan area yang sempit, simbol area atau wilayah digunakan untuk menyatakan area yang luas.
Contoh simbol area digunakan untuk menyatakan wilayah hutan, sawah, perkebunan, dan sebagainya.
Nah, itu tadi beberapa simbol yang ada pada peta dan perlu untuk teman-teman pahami.
(Penulis: Regina Pasys/Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Dari mana asal kata peta dan apa artinya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Gridkids.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR