Bobo.id - Hal yang paling khas dari laba-laba adalah hewan ini bisa membuat jaringnya sendiri menggunakan bagian tubuhnya.
Selain itu, laba-laba juga disebut sebagai salah satu hewan yang dapat membahayakan manusia melalui gigitannya.
Namun, teman-teman tak perlu khawatir, karena tidak semua laba-laba bisa menggigit manusia, sebab taring mereka terlalu pendek untuk menembus kulit kita.
Dikutip dari Mayo Clinic, ada dua jenis laba-laba yang mampu menggigit manusia, yaitu laba-laba janda hitam dan laba-laba pertapa cokelat.
Gigitan dan jaring laba-laba inilah yang membuat laba-laba menjadi hewan yang terkenal sekaligus ditakuti manusia.
Nah, pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 3, kamu harus mencari tahu mengapa laba-laba bisa membuat jaring sendiri?
Yuk, cari kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut!
Organ Pemintal Benang
Laba-laba memiliki kemampuan untuk membuat jaring-jaring dengan bagian tubuhnya sendiri. Nama organ tubuh yang berguna untuk membuat jaring-jaring adalah spinneret.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, spineret adalah pemintal benang berupa pembuluh berujung runcing pada ujung abdomen laba-laba.
Jaring-jaring yang dibuat oleh laba-laba ini bisa berukuran besar, bahkan raksasa, tergantung kebutuhan laba-laba tersebut.
Baca Juga: Tuliskan Pengertian dan Ciri-Ciri Seni 3 Dimensi, Materi Kelas 4 SD Tema 3
Benang laba-laba yang keluar dari spinneret ini terbuat dari untaian protein yang kuat, bahkan disebut serat alami terkuat menurut Kebun Binatang San Diego.
Menurut Livescience, beberapa laba-laba menggunakan jaring untuk menjebak mangsa atau melapisi liangnya.
Ada beberapa jenis laba-laba yang dikelompokkan berdasarkan jenis jaring yang mereka buat.
Contohnya laba-laba jaring kusut, laba-laba jaring bola, laba-laba jaring corong, dan laba-laba jaring pembibitan.
Tidak Terperangkap di Jaring Sendiri
Faktanya, jaring laba-laba bersifat elektrostatik, atau dapat menarik semua partikel bermuatan yang ada di udara.
Selain itu, jaring laba-laba dilapisi zat lem yang membuat benda atau serangga yang terperangkap di dalamnya sulit untuk melepaskan diri.
Walaupun jaring laba-laba bersifat elektrostatik dan mengandung zat lem, laba-laba tidak bisa terperangkap dalam jaringnya sendiri.
Ini terjadi karena pada kaki laba-laba terdapat lapisan rambut yang dapat memproduksi zat antilengket.
Dengan adanya zat ini, laba-laba bisa menggerakkan kaki dengan strategis dan leluasa. Namun, mereka tetap bisa membuat jaring tanpa pernah terperangkap sendiri di dalamnya.
Selain itu, zat antilengket pada kaki laba-laba membantunya mengejar mangsa dengan cepat di jaring maupun di luar jaring.
Baca Juga: Bagaimana Teknik Membuat Seni Mosaik? Materi Kelas 4 SD Tema 3
Racun Laba-Laba
Teman-teman mungkin pernah mendengar bahwa ada spesies laba-laba yang beracun untuk makhluk hidup lain.
Laba-laba tarantula merupakan salah satu yang dikenal dengan ukuran tubuhnya yang besar, dianggap memiliki racun yang berbahaya.
Padahal kenyataannya, tarantula menjadi agresif dan mengeluarkan taring ketika merasa terancam oleh predator.
Namun, kebanyakan tarantula tak perlu repot-repot mengeluarkan racun dari tubuhnya untuk menggigit predator.
Dave Clarke, kepala invertebrata di Kebun Binatang London di Inggris, meneliti bahwa racun tarantula tidak mematikan seperti yang dikatakan banyak orang.
Gigitan tarantula yang mengeluarkan racun biasanya tidak lebih buruk daripada sengatan lebah.
---
Kuis! |
Apa itu sifat elektrostatik pada jaring laba-laba? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR