Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar gula rafinasi? Gula rafinasi adalah gula yang diekstrak dari tebu sama seperti gula kristal lainnya.
Namun, selama pengolahannya gula rafinasi berusaha untuk mengurangi kandungan molasenya, sehingga warna gula rafinasi lebih putih daripada gula pasir lainnya yang kecokelatan.
Molase sendiri adalah produk sampingan dari pengolahan gula atau disebut dengan tetes tebu.
Lalu, apakah gula rafinasi berarti lebih aman dikonsumsi? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut, yuk!
Perbedaan Gula Rafinasi dengan Gula Alami
Meskipun gula rafinasi punya tingkat kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan gula alami, bukan berarti gula rafinasi lebih sehat, lo.
Teman-teman bisa menemukan kandungan gula rafinasi atau refined sugar pada makanan dan minuman kemasan, seperti soda, kue, soda, permen, susu, dan lain-lain.
Sedangkan, gula alami dapat kita temukan dalam buah, madu, susu murni, biji-bijian, hingga sayur-sayuran.
Gula rafinasi tentu tidak dijual bebas dan hanya diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman.
Selain itu, gula rafinasi tidak disarankan dikonsumsi, karena rendah nutrisi, serat, vitamin, mineral, hingga protein.
Berbeda dengan gula alami yang mengandung nutrisi, serat, vitamin, mineral, dan protein, sehingga lebih sehat dan aman. Lalu, apa bahayanya mengonsumsi gula rafinasi berlebihan?
Baca Juga: Bisa Picu Diabetes dan Penyakit Lainnya, Berapa Sebaiknya Batasan Konsumsi Gula Per Hari?
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR