Anak-anak pun berseru sambil menunjuk ke topi itu. “Aruuu… aruuu… iruuu… ”
Marvo lalu memasukkan tangannya ke dalam topi untuk menarik Sora keluar. Tetapi, astagaaaa… Sora tak ada di sana. Marvo lalu sekali lagi mengajak semua anak berseru lebih kencang.
“ARUUU ARUUU IRUUU…” teriak anak-anak sambil menunjuk ke topi Marvo.
Marvo memasukkan lagi tangannya ke dalam topi. Namun… topi itu benar-benar kosong. Marvo mencari Sora ke sana ke mari, tetapi Sora tetap tidak
ditemukan. Anak-anak kecewa. Marvo lebih lagi. la kecewa dan malu.
Hari pun berlalu.
Marvo diundang lagi pada pesta ulang tahun seorang anak. Marvo bingung sekali, karena ia harus mengadakan pertunjukan sulap lagi. Kali ini, Marvo tidak bisa melakukan sulap kelinci dalam topi lagi. Ia harus membuat pertunjukan baru. Marvo tiba-tiba teringat pada sapu tangan warna-warni miliknya. Sudah lama ia tidak mengadakan pertunjukkan saputangan warna-warni.
Marvo ingat, ia menyimpan sapu tangan warna-warni itu di dalam sebuah kardus tua. Marvo pun bergegas mencari kardus itu di gudang. Aha! Itu dia. Kardus itu tergeletak di pojok gudang. Marvo menyelipkan tangannya ke dalam kardus itu untuk mengambil sapu tangan warna-warni. Namun, bukannya sapu tangan yang ia pegang, melainkan sesuatu yang lain.
“Apa iniii?” gumam Marvo heran.
Karena penasaran, Marvo membuka tutup kardus itu. Betapa terkejutnya Marvo ketika melihat sepasang mata bundar sedang menatapnya. Itu Sora! Marvo lebih terkejut lagi ketika melihat tiga pasang mata kecil lainnya. Aiiih… Rupanya Sora melahirkan anaknya di situ.
"Sora!" teriak Marvo kegirangan. "Di sini kau rupanya."
Baca Juga: Baru Tahu! 5 Hewan Ini Disebut sebagai Inspirasi Sosok Naga dalam Dongeng #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR