Bobo.id - Apakah teman-teman pernah membaca cerita dongeng berjudul ‘Itik Buruk Rupa’ karya Hans Christian Andersen?
Diceritakan, ada Ibu itik yang mengerami telurnya dan menunggunya menetas.
Namun, setelah menetas, Ibu itik melihat ada salah satu anaknya yang warna bulunya berbeda daripada yang lainnya.
Salah satu anak itik itu mempunyai bulu cokelat keabu-abuan, tidak seperti saudara lainnya yang berwarna kuning.
Tentu itik merasa tidak percaya diri, tetapi seiring waktu warna bulunya ternyata berubah menjadi putih dan anak itik pun tidak sedih lagi karena sudah tumbuh menjadi itik yang cantik.
Pesan dari kisah dongeng tersebut adalah kita tidak boleh membenci diri sendiri meskipun berbeda dengan yang lainnya, sebab kita mempunyai keunggulan lain yang suatu hari akan kita temukan.
Perubahan Bulu Itik
Bulu itik yang baru menetas dari telur memang tidak langsung berwarna putih.
Anak itik umumnya mempunyai warna bulu kuning, abu-abu, atau kecokelatan.
Baca Juga: Mengenal Carolina Reaper, Cabai Terpedas di Dunia yang Bisa Bikin Lidah Terbakar
Namun seiring pertumbuhannya, warna bulu anak itik yang berwarna kuning, abu-abu, atau kecokelatan akan berubah menjadi berwarna putih.
Oleh karena itu, Hans Christian Andersen membuat dongeng itik buruk rupa, karena awal pertumbuhan itik terlihat tidak menarik akibat warna bulunya yang kusam.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | peta.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR