Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan sebenarnya sudah dilakukan sejak 1980, saat semua agenda politik lingkungan dipusatkan pada pembangunan berkelanjutan.
Istilah pembangunan berkelanjutan ini muncul pertama kali dalam World Conservation of Nature yang dipakai oleh pakar Lester R. Brown.
Semenjak saat itu, istilah pembangunan berkelanjutan menjadi populer dan mengarah pada refleksi masalah lingkungan hidup.
Pada materi Kurikulum Merdeka, kita akan belajar tentang pengertian, karakteristik dan tujuan pembangunan berkelanjutan. Simak, yuk!
Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan.
Dengan begitu, kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang.
Pembangunan berkelanjutan ini menjadi perdebatan karena sulit dimengerti dan dinilai menghambat pembangunan, terutama pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan dengan lahirnya deklarasi SDGs.
SDGS merupakan kepanjangan dari Sustainable Development Goals yang artinya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Bantu Kurangi Pendaki Tersesat, Pemerintah Daerah Bangun Tangga untuk Jalur Cemoro Kandang
Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai informasi, karakteristik pembangunan berkelanjutan ini berbeda dengan pembangunan lainnya.
Karakteristik pembangunan berkelanjutan, antara lain:
- Setiap tindakan harus memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup.
- Mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan.
- Menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam.
- Berperan aktif dalam menjaga alam dalam melakukan kegiatan sosial dan ekonominya.
- Peningkatan kualitas manusia yang dimaksudkan agar manusia memiliki pengetahuan.
- Kemampuan berdaya saing untuk menguasai teknologi dan memanfaatkannya secara efisien dan bertanggung jawab.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Berdasarkan hasil deklarasi SDGs, terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang kemudian dikelompokan menjadi empat pilar.
Baca Juga: Bagaimana Perbedaan Orang Indonesia yang Merantau ke Malaysia pada Masa Lalu dan Masa Kini?
Keempat pilar itu yakni pilar sosial, pilar ekonomi, pilar lingkungan hidup, dan pilar tata kelola.
Satu pilar berhubungan dengan pilar lainnya, misalnya pilar lingkungan terkait dengan pilar ekonomi karena perlunya menjaga keberlanjutan lingkungan.
Berikut ini tujuan pembangunan berkelanjutan yang dibagi menjadi empat pilar utama. Simak, yuk!
1. Pilar Pembangunan Sosial
- Tanpa kemiskinan.
- Tanpa kelaparan.
- Kehidupan sehat dan sejahtera.
- Pendidikan berkualitas.
- Kesetaraan gender.
2. Pilar Pembangunan Ekonomi
- Energi bersih dan terjangkau.
Baca Juga: Cari Jawaban Ilmu Pengetahuan Sosial, Bagaimana Peran Syekh Yusuf di Indonesia?
- Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
- Industri, inovasi, dan infrastruktur.
- Berkurangnya kesenjangan.
- Kemitraan untuk mencapai tujuan.
3. Pilar Pembangunan Lingkungan
- Air kebersihan dan sanitasi layak.
- Kota dan pemukiman yang berkelanjutan.
- Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
- Penanganan perubahan iklim.
- Ekosistem lautan.
- Ekosistem daratan.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Siapa Syekh Yusuf yang Menjadi Penyebar Islam di Afrika Selatan?
4. Pilar Pembangunan Tata Kelola
- Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.
Itulah penjelasan lengkap tentang pembangunan berkelanjutan, mulai dari pengertian, karakteristik, hingga tujuan. Semoga bermanfaat!
----
Kuis! |
Tahun berapakah masyarakat mulai menganggap penting pembangunan berkelanjutan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR