Bobo.id - Saat memelihara kucing, hal penting yang harus dipikirkan adalah menjaga kebersihan kotorannya.
Ketika kotak pasir tidak bersih, maka kucing pun enggan membuang kotoran pada tempatnya dan memilih tempat lain di area rumah.
Untuk menghindarinya, tentu kita perlu rajin mengganti pasir kucing agar kotoran kucing tidak menumpuk dan kotak pasir menjadi kotor.
Sebab, pasir kucing yang jarang diganti bisa mengeluarkan bau tidak sedap yang mebuat kucing peliharaan merasa kesal.
Namun, kapan waktu ideal untuk mengganti pasir kucing sepenuhnya, ya? Kita cari tahu bersama, yuk!
Seberapa Sering Pasir Kucing Perlu Diganti?
Dilansir dari Pet Safe, frekuensi mengganti pasir kucing secara menyeluruh bergantung pada sejumlah hal, salah satunya jenis pasir.
1. Tanah Liat
Pasir kucing tanah liat menjadi salah satu jenis yang paling umum digunakan sebagai pasir kucing.
Pasir jenis ini ada dua bentuk, yakni pasir yang menggumpal dan tidak menggumpal, teman-teman.
Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun, jenis pasir yang tidak menggumpal perlu diganti lebih sering.
Baca Juga: 5 Aroma yang Bisa Cegah Kucing Pipis Sembarangan, Rumah Jadi Bersih dan Tetap Harum
Kucing lebih menyukai jenis pasir ini karena mereka sangat mirip dengan tanah alami tempat kucing membuang kotoran di luar rumah.
Kalau teman-teman menggunakan jenis pasir ini, usahakan untuk menggantinya minimal seminggu sekali, ya.
2. Kristal
Pasir kucing satu ini disebut pasir kristal karena buliran-bulirannya yang menyerupai kristal dan terbuat dari senyawa silika.
Pasir kristal ini bekerja dengan menyerap cairan lebih cepat dan efisien daripada jenis pasir lainnya, lo.
Oleh karena itu, pasir jenis ini bisa mengeringkan kotoran padat dan urine dengan cepat sehingga bisa efektif mengendalikan bau.
Dilansir dari Kompas.com, pasir ini hampir tidak memiliki debu dan butiran halus yang menempel di kaki kucing.
Akibat materialnya yang sangat menyerap, teman-teman bisa membersihkan kotak pasir lebih jarang daripada tanah liat.
Pasir kucing ini bisa teman-teman ganti secara menyeluruh setiap beberapa minggu hingga sebulan sekali.
Hal ini tentu saja bergantung pada berapa banyak kucing yang menggunakan pasir untuk membuang kotoran.
3. Pinus
Baca Juga: Bikin Kotor, Ini Cara Mencegah Kucing Peliharaan Tidur di Kotak Pasir
Pasir kucing pinus adalah produk daur ulang yang dibuat dari limbah kayu pinus, teman-teman.
Meskipun efektif dalam menyerap kelembapan, pasir ini ternyata bisa menjadi lembap dengan cepat, lo.
Pasir jenis ini pun menghasilkan banyak partikel debu berserat yang bisa memperburuk alergi pada kucing dan manusia.
Kalau teman-teman ingin pasir kucing yang alami dan ramah lingkungan, pasir jenis ini bisa jadi pilihan terbaik.
Namun ingat, pasir ini harus sering diganti yakni setiap satu hingga dua hari. Sementara untuk penggantian menyeluruh setiap seminggu sekali.
4. Kertas
Jenis pasir kucing kertas ini hampir sama dengan pasir pinus. Ini karena pasir ini merupakan produk daur ulang sehingga ramah lingkungan.
Pasir jenis kertas ini tidak menghasilkan banyak partikel debu sehingga aman untuk kucing yang memiliki masalah pernapasan.
Sayangnya, pasir jenis ini biasanya menjadi salah satu jenis pasir yang kurang efektif dalam mengendalikan bau.
Pasir jenis kertas ini pun bisa jadi sangat lembut saat basah sehingga menciptakan tekstur dan permukaan yang tidak disukai kucing.
Kalau menggunakan pasir jenis ini, sebaiknya ganti sepenuhnya setiap beberapa hari sekali sama seperti jenis pinus, ya.
Baca Juga: Jangan Hanya Punya Satu Kotak Pasir, Ini 5 Kesalahan Memelihara Kucing yang Harus Diubah
Pasir Digunakan Lebih dari Satu Kucing
Selain jenis pasir yang digunakan, jumlah kucing yang dipelihara juga jadi pertimbangan frekuensi penggantian pasir kucing, lo.
Ketika memelihara banyak kucing, maka semakin banyak kotak pasir juga yang diperlukan, teman-teman.
Yap, sebagai pemilik kucing yang baik, idealnya setiap satu kucing kita sediakan masing-masing satu kotak pasir.
Namun jika tidak memungkinkan, artinya kita harus membersihkan setiap kotak pasir yang dimiliki lebih sering.
Untuk satu kucing, umumnya kita harus mengganti pasir sepenuhnya setiap seminggu sekali dan membersihkan kotaknya setiap sebulan sekali.
Nah untuk setiap kucing tambahan, kita bisa ganti sepenuhnya setiap beberapa hari sekali untuk kotak pasir yang digunakan bersama.
Itulah penjelasan terkait frekuensi dalam mengganti pasir kucing. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya!
Baca Juga: 4 Cara Melatih Kucing Agar Tak Lagi Buang Air Besar Sembarangan
(Penulis: Nabilla Ramadhian)
----
Kuis! |
Apa akibat jika kita jarang mengganti pasir kucing? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Pet Safe |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR