Sebelum melakukan prakiraan cuaca, para petugas BMKG mengumpulkan data atmosfer seluruh dunia terlebih dahulu.
Kualitas udara akan diamati oleh stasiun GAW (Global Atmosfer Watch), sedangkan pengamatan unsur medan bumi dilakukan Stasiun Geofisika.
Petugas BMKG melakukan tugas itu dengan menggunakan alat-alat canggih yang dapat mendukung analisis data dan prakiraan cuaca.
Selain alat-alat canggih, ada pula radar cuaca yang digunakan untuk memonitor pergerakan awan, curah hujan, hingga intensitas curah hujan.
Nantinya, semua hasil pengamatan akan dibuat menjadi prakiraan cuaca yang akan terjadi dalam beberapa jam atau beberapa hari ke depan.
Setelah semua informasi terkumpul, prakiraan cuaca bisa dibagikan ke masyarakat melalui berbagai media dan platform.
BMKG pun juga menyediakan tiga macam prakiraan cuaca, yakni jangka pendek, jangka sedang, dan juga jangka pendek.
Prakiraan jangka pendek biasanya berkisar satu sampai tiga hari dengan pengamatan yang dilakukan setiap tiga jam sekali.
Prakiraan jangka sedang berlaku hingga tujuh hari, sedangkan prakiraan jangka panjang berlaku untuk lebih dari tujuh hari.
Perlu diingat, makin panjang masa berlaku prakiraan cuaca, maka akan semakin berkurang ketepatan prakiraannya, teman-teman.
Baca Juga: Perkiraan Cuaca Ekstrem di 26 Wilayah Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Berhati-hati
----
Kuis! |
Siapa yang menerbitkan prakiraan cuaca di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,BMKG.go.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR