Bobo.id - Untuk mengetahui keadaan cuaca di suatu tempat, banyak orang membutuhkan prakiraan cuaca untuk mempersiapkan diri.
Sebab, keadaan cuaca bisa berubah setiap saat karena faktor matahari, awan, hujan angin, dan suhu udara.
Prakiraan cuaca sendiri bisa kita dapatkan dengan mudah melalui televisi, koran, atau bahkan melalui ponsel.
Di Indonesia sendiri, prakiraan cuaca dilakukan oleh badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Prakiraan cuaca BMKG ini dilakukan oleh seorang prakiraan cuaca (forecaster) menggunakan berbagai alat canggih.
Tak hanya menggunakan alat canggih, pengetahuan mengenai atmosfer juga diperlukan untuk membuat prakiraan cuaca.
Apa itu Prakiraan Cuaca?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prakiraan cuaca adalah prakiraan keadaan cuaca yang mungkin terjadi di suatu daerah.
Kalau dideskripsikan menggunakan bahasa sehari-hari, maka prakiraan cuaca berarti ramalan tentang cuaca.
Ramalan ini diketahui dengan adanya penggunaan ilmu dan teknologi untuk memperkirakan keadaan atmosfer bumi pada daerah tertentu.
Sementara itu, cuaca sendiri merupakan keadaan atau kondisi udara yang terjadi pada suatu tempat dengan jangka waktu terbatas.
Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca DKI Jakarta 23 Agustus 2022, Peringatkan Hujan Petir dan Angin Kencang
Manfaat Prakiraan Cuaca dalam Kehidupan
Adanya prakiraan cuaca yang diterbitkan oleh BMKG tentu sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, cuaca dapat menjadi sangat menguntungkan, namun dalam keadaan tertentu cuaca bisa juga menyebabkan kerugian.
Manfaat prakiraan cuaca dalam kehidupan, antara lain:
1. Memperkirakan Waktu Tanam
Faktor cuaca, seperti suhu udara dan curah hujan tentu sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.
Misalnya, padi memerlukan curah hujan yang tinggi. Sementara itu, tembakau justru cocok tumbuh di wilayah yang kering.
Dengan prakiraan cuaca yang tepat, maka petani bisa memilih tanaman yang akan ditanam sehingga tidak menyebabkan gagal panen.
2. Menjaga Keselamatan Transportasi
Cuaca buruk tentunya sangat mengganggu keamanan transportasi. Banyak kecelakaan laut yang terjadi akibat ombak besar akibat hujan dan badai.
Tak hanya kecelakaan laut, sekitar 12% dari seluruh kecelakaan pesawat ternyata disebabkan oleh kondisi cuaca, lo.
Oleh karena itu, tak jarang penerbangan batal terbang ketika kondisi cuaca dianggap berbahaya, misalnya badai, angin kencang, dan kabut.
Cuaca buruk juga mengancam perjalanan darat dengan terjadinya longsor dan jalanan yang licin.
Oleh karena itu, diperlukan prakiraan cuaca dari BMKG untuk membantu menjamin keselamatan transportasi.
3. Membantu Merencanakan Kegiatan
Dengan melihat prakiraan cuaca dari BMKG, sesorang bisa merencanakan kegiatannya, seperti harus membaya payung bila akan hujan.
Selain itu, jika ingin bepergian atau berwisata, masyarakat atau wisatawan bisa menentukan tempat atau daerah yang memiliki cuaca mendukung.
4. Melakukan Pencegahan Bencana
Bencana alam bisa saja terjadi ketika kondisi cuaca memburuk, seperti hujan badai dan angin kencang.
Cuaca yang memburuk bisa menyebabkan banjir dan longsor yang tentu saja bisa membahayakan.
Dengan mengetahui prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG, kita bisa mempersiapkan risiko bencana yang ada.
Bagaimana Cara BMKG Melakukan Prakiraan Cuaca?
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hujan Deras di Jabodetabek 23 - 24 Februari, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Sebelum melakukan prakiraan cuaca, para petugas BMKG mengumpulkan data atmosfer seluruh dunia terlebih dahulu.
Kualitas udara akan diamati oleh stasiun GAW (Global Atmosfer Watch), sedangkan pengamatan unsur medan bumi dilakukan Stasiun Geofisika.
Petugas BMKG melakukan tugas itu dengan menggunakan alat-alat canggih yang dapat mendukung analisis data dan prakiraan cuaca.
Selain alat-alat canggih, ada pula radar cuaca yang digunakan untuk memonitor pergerakan awan, curah hujan, hingga intensitas curah hujan.
Nantinya, semua hasil pengamatan akan dibuat menjadi prakiraan cuaca yang akan terjadi dalam beberapa jam atau beberapa hari ke depan.
Setelah semua informasi terkumpul, prakiraan cuaca bisa dibagikan ke masyarakat melalui berbagai media dan platform.
BMKG pun juga menyediakan tiga macam prakiraan cuaca, yakni jangka pendek, jangka sedang, dan juga jangka pendek.
Prakiraan jangka pendek biasanya berkisar satu sampai tiga hari dengan pengamatan yang dilakukan setiap tiga jam sekali.
Prakiraan jangka sedang berlaku hingga tujuh hari, sedangkan prakiraan jangka panjang berlaku untuk lebih dari tujuh hari.
Perlu diingat, makin panjang masa berlaku prakiraan cuaca, maka akan semakin berkurang ketepatan prakiraannya, teman-teman.
Baca Juga: Perkiraan Cuaca Ekstrem di 26 Wilayah Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Berhati-hati
----
Kuis! |
Siapa yang menerbitkan prakiraan cuaca di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,BMKG.go.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR