Bobo.id - Beberapa di antara teman-teman pasti pernah mendengar tentang etos kerja.
Etos kerja merupakan bagian dari pembelajaran mengenai revolusi mental yang teman-teman pelajari pada materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Dalam revolusi mental, etos kerja memegang peranan penting karena masuk dalam salah satu konsep pembentuknya.
Sedangkan revolusi mental sendiri merupakan istilah yang dimunculkan pemimpin bangsa terdahulu, yaitu Presiden Soekarno.
Istilah revolusi mental digunakan untuk membentuk bangsa yang maju dengan memiliki mental serta jiwa yang kuat.
Untuk membentuk itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) membentuk Gerakan Revolusi Mental yang disahkan melalui Intruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016.
Para Gerakan Revolusi Mental tersebut ada beberapa konsep yang masuk dalam bagian, yaitu intergritas, etos kerja, dan juga gotong royong.
Kali ini, kita akan belaja lebih jauh tentang salah satu konsep tersebut, yaitu etos kerja.
Etos Kerja
Etos kerja memiliki arti yang sama dengan semangat kerja. Sehingga orang yang memiliki etos kerja tinggi adalah orang yang selalu bersemangat untuk bekerja.
Selain itu, etos kerja yang tinggi juga membuat seseorang menjadi lebih disiplin, tekun, dan pantang menyerah.
Baca Juga: Bagian dari Revolusi Mental, Ini Cara Meningkatkan Etos Kerja dalam Diri
Etos kerja menjadi bagian dari revolusi mental karena memiliki peran penting untuk membuat negara menjadi lebih sukses.
Karean itu, penting bagi teman-teman untuk memiliki etos kerja yang tinggi dalam berbagai bidang.
Berikut akan diberikan contoh sebuah etos kerja yang tinggi dan bisa menjadi contoh bagi teman-teman untuk bersikap di kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri Etos Kerja yang Tinggi
1. Memiliki Inisiatif
Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi tentu akan memiliki inisiatif yang tinggi.
Inisiatif merupakan suatu sikap untuk memunculkan sesuatu tidakan atas suatu peristiwa yang sedang terjadi.
Ada juga yang menyebut insiatif merupakan suatu tindakan untuk melakukan sesuatu tanpa perlu diberi tahu terlebih dahulu.
Sikap ini akan sangat membantu saat melakukan sebuah pekerjaan pribadi atau kelompok.
Bahkan dengan memiliki sikap ini, teman-teman bisa meningkatkan rasa percaya diri di depan banyak orang.
2. Bisa Bekerja Sama dalam Tim
Baca Juga: Revolusi Mental: Pengertian dan Cara Meningkatkan Integritas
Teman-teman tentu pernah harus membentuk sebuah tim atau kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas.
Saat harus bekerja dengan banyak orang, maka sikap berkerja sama yang baik menjadi hal yang penting.
Bisa bekerja sama dengan baik dalam sebuah tim juga merupakan salah satu ciri dari memiliki etos kerja yang tinggi.
Untuk bisa bekerja sama, teman-teman harus memastikan tujuan yang akan dicapai oleh semua anggota kelompok sama.
Lalu pastikan teman-teman selalu melakukan komunikasi yang baik dengan seluruh anggota kelompok.
Teman-teman juga bisa mencoba mempelajari karakter dari setiap rekan agar bisa melakukan komunikasi yang tepat atau melakukan pemberian tugas sesuai dengan kemampuan.
3. Miliki Sikap Tanggung Jawab
Orang dengan etos kerja yang tinggi tentu akan memiliki sikap tanggung jawab atas semua perbuatannya.
Tanggung jawab merupakan sikap atau prilaku untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan siap untuk menanggung segala risiko yang akan terjadi.
Dengan memiliki sikap tanggung jawab, teman-teman bisa membangun kepercayaan dari orang lain, seperti orang tua, teman, atau rekan dalam satu kelompok.
Jadi orang-orang tidak akan meragukan teman-teman saat melakukan suatu tidandakan tertentu.
Baca Juga: Apa Itu Revolusi Mental? Ini Penjelasan Lengkapnya, Materi PPKn
Nah, itu tadi penjelasan tentang etos kerja yang memiliki tiga ciri yang bisa jadi contoh untuk teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.
----
Kuis! |
Apa saja konsep yang membentuk Gerakan Revolusi Mental? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR