Akan tetapi, implementasinya mengecewakan, bahkan terbilang menyimpang dari Pancasila, teman-teman.
Ada beberapa cara yang digunakan oleh pemerintah dalam indoktrinasi Pancasila, antara lain:
- Melalui ajaran di sekolah-sekolah.
- Presiden Soeharto membolehkan rakyat membentuk organisasi-organisasi dengan syarat harus berasaskan Pancasila.
- Saat itu, Presiden Soeharto melarang adanya kritikan-kritikan yang dapat menjatuhkan pemerintahan.
2. Demokrasi Sentralistik
Tak hanya itu saja, Presiden Soeharto juga melakukan penyelewengan dengan menerapkan demokrasi sentralistik.
Demokrasi sentralistik ini merupakan demokrasi yang berpusat pada pemerintah pusat, teman-teman.
Selain itu, Presiden Soeharto juga memegang kendali terhadap lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Oleh karena itu, aturan-aturan yang berlaku di Indonesia saat itu harus sesuai dengan persetujuannya.
Kekuasaan kehakiman pun juga dicampuri sehingga tidak dapat membuat keputusan sendiri.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Liberal, Terpimpin, Pancasila Orde Baru, dan Pancasila Orde Lama
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR