Bobo.id - Kungkang merupakan salah satu hewan yang menyandang status sebagai spesies terlambat di dunia, lo.
Bayangkan saja, hewan kungkang ini hanya bisa bergerak sekitar 38 meter saja dalam sehari, teman-teman.
Kungkang biasa menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di puncak pohon, tertidur, dan bersembunyi dari pemangsa.
Kungkang sendiri memiliki nama ilmiah Bradypus, yang dalam bahasa Yunani berarti 'kaki lambat'.
Kungkang ini punya banyak keunikan, salah satunya kungkang hanya perlu buang air besar satu kali seminggu.
Tak hanya itu saja, ada beberapa fakta menarik lainnya tentang hewan kungkang. Apa saja? Kita cari tahu bersama, yuk!
1. Kungkang Bergerak Lambat
Tahukah kamu? Kungkang menjadi mamalia paling lambat di dunia, karena kecepatan gerak maksimalnya hanya 0,25 kilometer per jam.
Salah satu hal yang menyebabkan kungkang bergerak lambat, menurut ahli adalah kungkang tidak benar-benar bisa melihat dengan baik.
Menurut ahli ilmu hewan, Becky Cliffe, kungkang kehilangan hampir seluruh kemampuan penglihatannya sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Beliau menjelaskan bahwa saat siang hari, kungkang tidak bisa melihat karena cahayanya terlalu terang.
Baca Juga: Perbedaan Kukang dan Kungkang, Banyak yang Keliru Membedakannya
Oleh karena penglihatannya yang terbatas, tidak terlalu banyak bergerak merupakan pilihan yang aman baginya.
Selain itu, kungkang yang lambat itu juga bermanfaat untuknya, salah satunya ini membantunya menyimpan energi.
Ini penting baginya karena kungkang hanya mengonsumsi makanan rendah energi, yakni daun-daun di pohon yang dipanjatnya.
Tidak banyak bergerak membuatnya menggunakan energi 90 persen lebih hemat kebanyakan mamalia.
Bergerak lambat juga melindungi kungkang dari deteksi predator yang mengandalkan deteksi gerakan di sekitarnya, seperti jaguar dan elang.
2. Melakukan Hampir Semua Aktivitas di Atas Sendiri
Kungkang sangat jarang turun dari pohon. Mereka makan, tidur, sampai melahirkan anaknya sambil bergelantungan di atas pohon.
Sama seperti kelelawar, kungkang ini juga bisa bergelantungan dengan cara terbalik, teman-teman.
Ini karena mereka memiliki otot spesial di tangannya yang bisa berperan "mengunci" di satu titik ranting pohon tempatnya bergelantungan.
Di tambah lagi, kungkang memiliki kuku panjang yang memudahkannya untuk bergelantungan.
Selain itu, kemampuan kungkang untuk bergelantungan ini juga dipengaruhi oleh peredaran darahnya.
Baca Juga: Dikenal sebagai Hewan Pemalas, Ternyata Ini Alasan Kungkang Bergerak Lambat
Peredaran darah kungkang memiliki semacam katup yang dapat mencegah darah mengumpul di satu titik ketika ia bergelantungan terbalik.
3. Buang Air Besar Seminggu Sekali
Mungkin bagi manusia, kita akan merasakan sakit perut jika buang air besar satu kali selama satu minggu.
Namun, bagi kungkang, aktivitas satu kali dalam seminggu inilah hal yang bisa membahayakan nyawanya.
Sebabnya, ia harus turun dari puncak pohon yang aman untuk buang air besar di tanah.
Menurut ahli, sekitar 60 persen kungkang yang dimangsa oleh predator, terjadi saat kungkang buang air besar di tanah.
Karenanya, ketika kungkang buang air besar, ia mengeluarkan kotoran yang mencapai sekitar 30 persen berat tubuhnya.
Kungkang hanya akan buang air besar di tanah, setelah bergoyang-goyang di sekitar pangkal pohon untuk menggali lubang kecil.
4. Bulu Kungkang Jadi Tempat Tinggal Makhluk Lain
Kungkang tinggal di hutan hujan, dan bulunya seringkali basah. Ternyata, bulu kungkang jadi tempat tinggal alga atau ganggang.
Tapi ini justru memberikan warna kehijauan pada bulu kungkang, sehingga ia bisa berkamuflase di atas pohon.
Baca Juga: Bikin Gemas, Kungkang Ini Tak Mau Tidur Sebelum Digendong Seperti Bayi oleh Pengasuhnya
Bahkan, ada beberapa jenis serangga yang hanya ditemukan hidup di bulu kungkang, seperti ngengat sloth.
Bahkan, seekor kungkang dapat menampung hingga 950 ngengat dan kumbang di dalam bulunya sekaligus.
Bulu kungkang pun jadi tempat jamur yang bisa melawan sel kanker dan berpotensi menjadi bahan untuk melawan malaria.
5. Kungkang Tiga Kali Lebih Kuat dari Manusia
Dilansir dari Kompas.com, sejak lahir kungkang sudah mampu mengangkat seluruh berat tubuhnya ke atas hanya dengan satu tangan.
Tidak hanya itu, kungkang memiliki massa otot 30% lebih sedikit daripada mamalia berukuran serupa dan tiga kali lebih kuat dari rata-rata manusia.
Mereka memiliki susunan otot khusus sehingga menghasilkan kekuatan yang cukup untuk menahan kekuatan jaguar.
Otot khusus di tangan dan kakinya ini memungkinkan mereka untuk menggantung terbalik di pohon tanpa membuang energi.
6. Kungkang Buta Warna
Kungkang memiliki kondisi yang sangat langka yang disebut dengan rod monochromacy, yang berarti sel kerucut di mata mereka sangat minim.
Akibatnya, semua kungkang buta warna dan hanya bisa melihat dengan buruk dalam cahaya redup dan benar-benar buta di siang hari yang cerah.
Namun, kungkang mengimbanginya dengan memiliki indera penciuman yang fenomenal dan memori spesial yang hebat.
Penglihatan kungkang yang buruk ini juga berperan dalam gerakan kungkang yang lambat, teman-teman.
7. Kungkang Bisa Bergerak Lebih Cepat di Air
Meski menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan, kungkang ternyata jadi perenang andal.
Sebab diketahui, kungkang bisa berenang di air tiga kali lebih cepat, daripada saat mereka bergerak di tanah, lo.
Kungkang memiliki dua tulang leher yang memungkinkan mereka memutar kepala hingga 270 derajat.
Tak hanya itu saja, dengan dua tulang lehernya, kungkang juga dapat dengan mudah menjaga hidung mereka tetap di atas air saat berenang.
Nah, itulah tujuh fakta menarik tentang kungkang. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
Baca Juga: Kungkang adalah Hewan Arboreal yang Super Lambat, Ternyata Ini Sebabnya
(Penulis: Avisena Ashari)
----
Kuis! |
Apa yang menyebabkan kungkang bergerak lambat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR