Bobo.id - Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak lepas dengan kemajuan media sosial.
Di zaman sekarang, sebagian besar di antara teman-teman pasti sudah memiliki media sosial.
Contohnya adalah Facebook, Instagram, TikTok, dan lain sebagainya.
Memangnya sejak kapan sosial media mulai digunakan, ya?
Yuk, kita pelajari perkembangan sosial media serta dampaknya pada tatanan sosial budaya masyarakat!
Perkembangan Sosial Media
Sosial media yang sangat banyak penggunanya sekarang adalah Instagram, Facebook, TikTok, dan lainnya yang akrab di kehidupan kita sehari-hari.
Sebelum itu, banyak sosial media yang sempat populer pada zaman dulu, contohnya adalah Friendster dan MySpace.
Jika teman-teman belum pernah mendengar dua media sosial ini, mungkin teman-teman belum lahir saat media sosial ini mengalami kemunduran, ya.
Media sosial sendiri adalah salah satu teknologi yang dihasilkan dari perkembangan revolusi komputasi.
Media sosial adalah media interaktif yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi, menuliskan ide dan ekspresi, serta membagikan informasi tersebut dalam komunitas virtual.
Baca Juga: Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Masyarakat
Komunitas virtual tersebut berjalan di atas jaringan komputer atau internet.
Media sosial sering disebut sebagai produk Web 2.0, di mana pengguna dapat menciptakan kontennya sendiri.
Perkembangan media sosial pertama kali ditemukan sejak dibuatnya GeoCities yang merupakan aplikasi media sosial berbasis web yang dibuat tahun 1994 yang mengembangkan layanan website hosting di mana pengguna dapat membuat dan mempublikasikan situs web sesuai kreasi pengguna.
Pada tahun 1995, aplikasi classmates dikembangkan. Aplikasi ini merupakan layanan jejaring
sosial (social network) yang awalnya digunakan untuk membantu penggunanya mencari teman sekolah dan kuliah.
Aplikasi ini selanjutnya berkembang dengan konten yang lebih menarik, yaitu pembuatan buku tahunan sekolah, berbagi trailer film, musik, dan foto.
Sosial media berkembang dengan kehadiran sixdegrees.com tahun 1997, yang saat itu telah memiliki fitur profil, daftar teman, dan afiliasi sekolah bagi penggunanya. Pengguna sixdegrees diharapkan menggunakan nama aslinya.
Aplikasi chat juga berkembang pada era ini dengan banyak digunakannya ICQ, AIM, IRC, dan iChat.
Open Diary adalah aplikasi jejaring sosial berikutnya yang dikembangkan pada tahun 1998 yang merupakan komunitas buku harian daring (online diary).
Pada tahun 2008, Open Diary memiliki 561.000 pengguna diary dari 77 negara di 7 benua. Open Diary ini memiliki fitur yang menjadi fitur utama pada situs jejaring sosial sekarang, seperti komentar pembaca dan privasi konten yang hanya diperuntukkan bagi teman.
Perkembangan terus berlanjut dengan terciptanya LiveJournal tahun 1999, Ryze tahun 2001, Friendster 2003.
Dahulu, Friendster memiliki basis penggunayang banyak di negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Baca Juga: Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Kehidupan Masyarakat
Di Indonesia Friendster masih digunakan sampai tahun 2012 sebelum akhirnya mengalami kemunduran.
Selanjutnya, LinkedIn dibangun tahun 2003 sebagai jejaring sosial untuk kalangan korporasi dan
berorientasi pada pekerjaan.
Perkembangan media sosial berlanjut ke generasi berikutnya, ada hi5 yang dibangun di bulan Juni 2003, MySpace di bulan Agustus 2003, dan Orkut di Januari 2004.
Tahun 2004 bulan Januari berkembanglah sebuah aplikasi jejaring sosial yang dikembangkan oleh Mark Zuckerberg yang diberi nama Facebook yang sangat populer hingga saat ini.
Awalnya, Facebook digunakan terbatas di kalangan mahasiswa Harvard, tetapi dalam perkembangannya, digunakan oleh kalangan universitas di Amerika dan akhirnya digunakan
oleh pengguna di seluruh dunia.
Youtube selanjutnya muncul pada tahun 2005 sebagai situs berbagi video yang menjadi salah satu sosial media dengan pengguna terbanyak. Di tahun 2017, tercatat lebih dari 400 jam konten yang diupload ke Youtube tiap menit.
Aplikasi sosial media berikutnya adalah Yahoo!360o yang dikembangkan pada bulan Maret 2005 dan Bebo pada bulan Juli 2005.
Pada bulan Juli 2006 dikembangkan suatu media sosial baru yang diberi nama Twitter. Twitter
awalnya merupakan layanan berbasis teks yang diklasifikasikan sebagai aplikasi jejaring sosial dengan microblogging.
Media sosial berikutnya adalah Tumblr yang diciptakan tahun 2007, Instagram pada bulan Juli 2010 dan Google+ pada bulan Juli 2011, dan terus berkembang sampai saat ini.
Dampak Sosial Media bagi Masyarakat
Sosial media memiliki dampak pada masyarakat, baik positif dan negatif.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Kehidupan Masyarakat
a. Dampak Positif
Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang dan memudahkan memperolah informasi.
Selain itu, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri dengan biaya yang lebih murah.
Media sosial juga membantu kita mengembangkan bisnis kecil atau bisnis rumahan.
Hal ini memudahkan kita mengumpulkan massa dengan cepat dan mudah.
b. Dampak Negatif
Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya.
Sosial media bisa membuat interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet.
Selain itu, sosial media dapat menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
Sosial media juga bisa memicu gangguan tidur dan gangguan mental, contohnya adalah gangguan kecemasan dan gangguan makan.
Oleh sebab itu, kita sepatutnya menggunakan sosial media dengan bijaksana, ya, teman-teman.
Sumber: Informatika Kelas VII. Maresha Caroline Wijanto, dkk. 2017. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Baca Juga: Daftar Istilah Asing Bidang Informatika dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui
----
Kuis! |
Perkembangan sosial media dinulai saat ditemukannya... |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR