Bobo.id - Ketika belajar tentang puisi, teman-teman pasti akan mendengar sebutan puisi lama dan baru yang keduanya memiliki jenis yang beragam lainnya.
Kali ini, kita akan belajar lebih banyak tentang salah satu jenis puisi lama yaitu mantra yang dijabarkan pada materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Puisi lama merupakan jenis karya sastra puisi yang sudah ada sejak dulu dan merupakan hasil karya dari nenek moyang.
Hal yang membedakan jenis puisi ini dengan puisi baru adalah adanya keterikatan pada baris, bait, rima, irama, dan masih asli tanpa campur tangan budaya asing.
Puisi lama ini memiliki beberapa jenis berbeda, yaitu pantun, syair, gurindam, karmina, talibun, seloka, dan mantra.
Nah, dari tujuh jenis puisi lama tersebut, kali ini kita akan belajar lebih jauh tentang salah satunya yang disebut dengan mantra.
Pengertian Mantra
Mantra merupakan salah satu karya sastra khas Melayu yang isinya dianggap memiliki kekuatan gaib.
Kekuatan gaib yang dimaksud dari mantra adalah bisa menyembuhan penyakit atau mendatangkan celaka pada seseorang.
Karena itu, mantra dianggap bukan hanya karya sastra biasa tapi juga memiliki keterkaitan dengan kepercayaan yang dimiliki.
Jadi tidak mengherankan bila pada zaman dulu ada beberapa kepercayaan yang menggunakan mantra sebagai cara untuk berdoa.
Baca Juga: Syair: Pengertian, Fungsi, dan Ciri-cirinya
Doa yang dalam bentuk mantra itu pun disebut sebagai doa sakral dengan kemampuan gaib.
Meski begitu pada dasarnya mantra adalah salah satu jenis karya sastra yang diciptakan oleh nenek moyang kita.
Selain itu, mantra juga menjadi salah satu kekayaan bangsa dalam bentuk kebudayaan.
Mantra yang merupakan jenis puisi lama ini mungkin memiliki beberapa kemiripan dengan jenis puisi lain.
Untuk bisa membedakan mantra dengan jenis puisi lama lainnya, berikut akan dijelaskan beberapa ciri-ciri dari mantra.
Ciri-Ciri Mantra
- Rima pada Mantra
Seperti disebut sebelumnya bahwa puisi lama selalu memiliki aturan yang salah satunya ada pada rima.
Pada mantra rima yang digunakan yang sedikit berbeda, yaitu a-b-c-a-b-c, a-b-c-d-a-b-c-d, a-b-c-d-e a-b-c-d-e.
- Bersifat Lisan
Sebagian besar puisi lama memiliki sifah ini, yaitu disebarkan dari mulut ke mulut.
Baca Juga: Mengenal Pantun: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya
Karena cara penyebaran ini, mantra tidak memiliki penulis pasti atau bersifat anonim.
- Diyakini Memiliki Kekuatan Sakti
Seperti dijelaskan sebelumnya, mantra adalah salah satu karya sasrta yang disebut memiliki keterkaitan dengan kepercayaan.
Sehingga kata-kata dalam mantra dianggap memiliki kekuatan magis atau sakti sehingga bisa digunakan untuk mendapatkan sesuatu.
- Ada Perulangan
Sata membaca sebuah mantra, teman-teman akan menemukan beberapa kata yang terus diulang.
- Memiliki Majas Metafora
Pada mantra teman-teman juga bisa menemukan jenis majas metafora yang merupakan majas yang memberikan ungkapan perbandingan analogis.
- Bersifat Esoferik
Ciri lain dari mantra adalah adanya sifat esoferik atau memiliki bahasa khusus.
Bahasa khusus ini hanya akan dipahami oleh pembicara dengan lawan bicaranya saja.
Baca Juga: Berbeda dengan Puisi Lain, Ini Unsur-Unsur Puisi Rakyat
- Misterius
Puisi lama berupa mantra ini juga dianggap misterius karena adanya keterkaitan dengan kepercayaan dan juga dianggap sebagai doa.
- Lebih Bebas
Perbedaan yang paling mencolok dari mantra adalah disebut lebih bebas dari jenis puisi lama lainnya.
Pada mantra, teman-teman tidak akan menemukan batas suku kata, baris, dan sajak.
Nah, itu tadi pejelasan tentang mantra yang merupakan salah satu jenis puisi lama.
Baca Juga: Mengenal Puisi Rakyat dari Ciri-ciri hingga Elemen Pembentuknya
----
Kuis! |
Apa saja yang termasuk dalam puisi lama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com,Gridkids.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR