Jarak tersebut ditempuh selama kurang lebih dua hingga tiga minggu. Artinya, kura-kura raksasa Galapagos dapat menempuh perjalanan sejauh 200-300 meter per hari.
Kura-kura galapagos memulai migrasinya dari dataran tinggi di Pulau Santa Cruz, yaitu tempat mereka mencari makanan setiap tahunnya.
Kemudian, saat musim hujan tiba di bulan Desember, kura-kura galapagos akan bermigrasi ke dataran rendah.
Bukan tanpa alasan, di wilayah dataran rendah terdapat banyak tumbuhan dan rumput yang subur pada waktu musim hujan.
Selanjutnya, sekitar bulan Juni hingga Juli pada saat memasuki musim kemarau, kura-kura galapagos akan kembali ke dataran tinggi.
Uniknya, kura-kura berusia muda dan betina tetap memilih tinggal di dataran rendah, sementara kelompok jantan kembali ke dataran tinggi.
Menurut penelitian Blake dan rekan-rekannya, kura-kura muda dan betina memiliki tubuh lebih kecil, sehingga kurang dapat beradaptasi dengan suhu dingin.
Penelitian menarik ini telah diterbitkan di Journal of Animal Ecology. Saat ini para ilmuwan mulai mempelajari mengenai kura-kura galapagos lebih mendalam.
Dari penemuan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa kura-kura raksasa sekalipun melakukan migrasi meskipun lambat.
Artinya, kura-kura galapagos terus beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup.
Ini mengingatkan kita untuk melindungi hewan reptil yang rentan terhadap kelangkaan, secara lebih baik lagi.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Koala Makan Daun Beracun untuk Bertahan Hidup
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR