Nah, jika bulan menjauh, risikonya adalah Bumi kehilangan stabilitasnya dan bisa jadi porosnya pun akan berubah.
Hal ini berdampak pada perubahan musim di Bumi serta kondisi kehidupan yang dialami oleh penduduk Bumi.
Tak hanya itu saja, masa pergantiangan siang dan malam bisa jadi juga akan semakin lama dan panjang.
Selama musim panas, belahan Bumi bagian utara akan mendapatkan hari yang lebih panjang dan cuaca yang lebih hangat.
Sebaliknya di musim dingin, belahan Bumi utara akan menghasilkan siang lebih pendek dan cuaca yang lebih dingin.
Dilansir dari Kompas.com, ada ahli geologis bernama A.F. Trendall yang mengamati lapisan batuan sedimen Bumi.
Ia menemukan teori siklus Milankovitch yang menjelaskan dampak jika sudut kemiringan Bumi dan bentuk orbit Bumi berubah.
Teori ini disebut siklus karena diyakini perubahan kedua hal ini akan terjadi setiap 400.000, 100.000, 41.000, dan 21.000 tahun.
Perubahan iklim paling ekstrem yang mungkin terjadi adalah terjadinya iklim sangat dingin atau justru iklim yang sangat panas.
NASA bahkan memperingatkan jika berubahnya orbit Bulan yang menjauhi Bumi akan menyebabkan sejumlah fenomena bencana.
Seperti diantaranta banjir yang disebabkan oleh faktor pasang dan surut, dan semakin meningkatknya risiko ketinggian air laut.
Nah, itulah dampak Bulan yang terus menjauh dari Bumi. Semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR