Cerita itu kemudian berakhir dengan terciptanya Selat Bali oleh tongkat milik Sidi Mantra yang memisahkan Pulau Bali dan Pulau Jawa.
3. Warak Ngendhog
Jika Naga Besukih digambarkan sebagai naga yang besar dan sakti, berbeda dengan naga kecil yang bernama Warak Ngendhog ini.
Kata "warak" berasal dari bahasa Arab "wara'i" yang berarti suci. Sementara itu "ngendhog" berasal dari bahasa Jawa yang artinya "bertelur".
Warak Ngendhog ini memiliki tubuh bersisik, mulut bertaring yang menganga, dan wajah yang cukup mengerikan.
Warak Ngendhog merupakan hewan mitologi yang menjadi simbol kerukunan tiga etnis di Semarang, yakni Arab, Tiongkok, dan Jawa.
Warak ini mengambil wujud buraq dengan kepala naga dan berkaki empat seperti kambing yang merupakan perpaduan tiga etnis.
Warak Ngendhog ini menjadi simbol akulturasi unsur kebudayaan lokal saat Raden Pandanaran menyebarkan agama Islam di Semarang.
Hingga kini, Warak Ngendhog masih diarak dalam Festival Kebyaran atau perayaan Dugderan menyambut Ramadhan.
4. Ahool
Ahool sering digambarkan dengan kepala mirip kera, mata yang besar hitam, cakar besar, dan lengan tubuhnya dipenuhi bulu berwarna abu-abu.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR