Bobo.id - Dalam memperoleh kemerdekaan ada banyak peristiwa penting yang terjadi dan banyak diajarkan pada materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Dari semua materi yang dijelaskan salah satunya adalah peristiwa rengasdengklok yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan.
Peristiwa tersebut memiliki peran penting dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia melalui proklamasi yang disampaikan.
Bila teman-teman tertarik, berikut akan dijelaskan tentang sejarah dan makna dari peristiwa tersebut.
Sejarah Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah salah satu peristiwa penting. Saat itu diculiklah dua tokoh penting, yaitu Ir. Sokerno dan juga Mohammad Hatta.
Penculikan ini bukan dilakukan oleh para penjajah tapi justru para pejuang yang masuk dalam golongan muda.
Tentunya penculikan dilakukan bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan karena kondisi dari penjajah yang saat itu adalah Jepang tengah melemah.
Hal ini diawali dengan menyerahnya Jepang pada Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya pada tanggal 14 Agustus 1945.
Atas terjadinya serangan itu, salah satu tokoh pejuang yaitu Sutan Syahrir menyampaikan kabar tersebut pada Ir Soekarno dan Mohammad Hatta.
Selain menyampaikan berita tersebut, ia juga meminta kedua tokoh itu untuk segera melakukan deklarasi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Proses Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Tokoh yang Terlibat
Namun, permintaan Sutan Syahrir tidak langsung diterima kerena kedua tokoh penting itu masih belum yakin dan hendak menunggu janji pemberian kemerdekaan dari Jepang.
Keputusan yang diambil Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta itu membuat golongan muda termasuk Sutan Syahrir merasa tidak terima hingga merencanakan penculikan.
Para golongan muda yang merasa kemerdekaan harus didapat dari perjuangan bangsa itu mengadakan sebuah perundingan di Pegangsaan Timur Jakara pada 15 Agustus 1945.
Dari perundingan tersebut, para golongan muda sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta untuk meminta dilakukannya proklamasi pada tanggal 16 Agustus 1945, dengan ancaman akan adanya pergolakan besar bila hal itu tidak dilakukan.
Namun tokoh golongan muda yang diutus, yaitu Wikana dan Darwis mendapat penolakan karena Ir. Sokerano dan Mohammad Hatta merasa perlu berunding dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Penolakan itu membuat para golongan muda kembali mengadakan rapat, hingga mendapat sebuah keputusan untuk menculik Ir. Sokearno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok.
Penculikan itu dilakukan pada pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, agar kedua tokoh penting itu bisa berunding dengan golongan muda tanpa adanya pengaruh dari Jepang.
Para tokoh pemuda yang melakukan penculikan itu merupakan anggota perkumpulan Menteng 31, yaitu Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh.
Selama proses penculikan terjadi, para golongan muda sudah menyiapkan banyak hal untuk proses proklamasi kemerdekaan hingga membuat banyak tentara Jepang berjaga di banyak tempat.
Salah satu golongan tua yaitu Achmad Soebardjo pun juga melakukan perundingan dengan golongan muda hingga akhirnya menjanjikan akan adanya proklamasi kemerdekaan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.
Atas janji itu, Achmad Soebardjo meminta golongan muda untuk membawa Ir. Sokerano dan Mohammad Hatta kembali ke Jakara, karena proklamasi harus dilakukan di Jakarta.
Baca Juga: Susunan Acara Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
Lalu pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945, persiapan proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Malam itu juga teks proklamasi dibuat dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Makna Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa penculikan yang dijelaskan sebelumnya kemudian dikenal dengan nama peristiwa Rengasdengklok.
Karena peristiwa tersebut, Rengasdengklok bukan hanya menjadi nama sebuah wilayah namun menjadi saksi bisu proses kemerdekaan bangsa Indonesia.
Selain itu, peristiwa penculikan itu menunjukan adanya perbedaan cara pandang antara golongan muda dan golongan tua.
Namun perbedaan itu bisa terselesaikan dengan diskusi dan kesepakatan yang kemudian ditanggung bersama.
Tanpa adanya peristiwa Rengasdengklok yang merupakan wujud semangat menggelora golongan muda, penjajahan yang dialami bangsa Indonesia menjadi lebih lama.
Bahkan dengan adanya peristiwa Rengasdengklok ada banyak tokoh yang bergerak sangat cepat untuk mempersiapkan deklarasi atau pembacaan teks proklamasi kemerdekaan.
Para golongan muda pun juga mempersiapkan dengan menyampaikan kabar akan adanya proklamasi yang membuat banyak masyarakat merasa senang.
Mereka pun bisa dengan cepat mencari petugas yang akan melakukan upacara pengibaran bendera pada prosesi pembacaan teks proklamasi.
Baca Juga: Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan 7 Fakta di Baliknya
Dari peristiwa tersebut, makna yang bisa didapat adalah kerja sama yang dilakukan antar golongan dan semua tokoh memberikan hasil berupa kemerdekaan untuk Indonesia.
Nah, itu tadi penjelasan tentang sejarah hingga makna yang didapat dari peristiwa Rengasdengkok atau penculikan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
----
Kuis! |
Apa yang membuat golongan muda mendesak dilakukan proklamasi kemerdekaan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR