3. Anggota parlemen terdiri dari orang partai politik yang memenangkan pemilu.
4. Pemerintahan terdiri dari para menteri yang terbentuk dalam kabinet dan dipimpin oleh perdana menteri.
5. Perdana menteri tidak dipilih oleh rakyat melalui pemilu, melainkan dipilih oleh parlemen untuk melaksanakan kekuasaan eksekutif.
6. Kabinet menteri bertanggung jawab kepada parlemen dan bisa bertahan selama mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen.
7. Kepala negara tidak selalu mendapat tugas sebagai kepala pemerintahan.
8. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara yaitu presiden (negara presidensial) atau raja dan ratu dalam negara monarki.
9. Perdana menteri dapat mengajukan saran pada presiden atau raja/ratu untuk membubarkan maupun membubarkan kabinet menteri.
Sistem Semiparlementer Mengatasi Kelemahan Parlementer
Sistem semiparlementer juga disebut sistem semi presidensial.
Sistem semiparlementer merupakan bentuk pemerintahan negara yang mencoba mengatasi kelemahan-kelemahan sistem parlementer maupun sistem presidensial.
Sistem parlementer memiliki kelemahan, yaitu sifat sistemnya yang tidak stabil karena setiap saat pemerintah, baik seluruh kabinet maupun setiap menteri, dapat menerima mosi tidak percaya dari parlemen.
Baca Juga: Pernah Digunakan di Indonesia, Ini Ciri-Ciri Demokrasi Parlementer
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR