Jadi, manusia dan alam harus saling terhubung dan tidak melakukan sesuatu yang merusak.
Sebab, alam adalah bagian penting dari kehidupan manusia yang menyediakan sumber pangan, obat-obatan, air, udara, dan sumber daya alam lainnya.
2. Awig-Awig, Lombok Utara
Kearifan lokal Awig-Awig yang berasal dari Lombok Utara ini pada dasarnya adalah hukum adat yang mengatur tata krama yang berhubungan dengan falsafah Tri Hita Karana.
Falsafah tersebut menetapkan aturan larangan, sanksi, dan prosesi sidang adat yang berkaitan dengan Prahayangan, Pawongan, dan alam lingkungan.
Namun, sekarang Awig-Awig mengalami perubahan sosial, yang diakibatkan jumlah penduduk, lemahnya penegakan hukum, kebijakan pemerintah, penanaman modal asing, dan beralihnya fungsi hutan.
3. Bebie, Sumatra Selatan
Bebie yang berasal dari Sumatra Selatan adalah tradisi menanam dan memanen yang diwariskan secara turun temurun.
Tradisi ini dilakukan bersama-sama oleh petani di wilayah Muara Enim, Sumatra Selatan.
Tujuannya agar proses menanam dan memanen dapat dilakukan dengan cepat dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai kearifan lokal, mulai dari ciri-cirinya, bentuk, hingga contoh kearifan lokal di Indonesia.
Baca Juga: Keragaman Budaya Indonesia, 5 Lagu Daerah Terkenal di Sumatra
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR