Bobo.ID – Apakah teman-teman pernah menonton film Coco (2017)? Film animasi buatan Disney dan Pixar Animation Studios tersebut memang punya cerita yang menarik dan penuh warna, ya.
Lewat film tersebut, teman-teman juga bisa melihat gambaran kehidupan masyarakat dan budaya di Meksiko. Salah satu budaya yang disorot adalah sebuah perayaan meriah untuk mengenang anggota keluarga yang sudah meninggal dunia.
Dalam perayaan tersebut, orang-orang mengenakan riasan dan kostum seperti tengkorak. Hal ini yang membuat banyak penonton menganggap kalau perayaan itu adalah Halloween versi masyarakat Meksiko.
Meski sekilas mirip, ternyata perayaan yang digambarkan dalam film Coco bukan Halloween, melainkan Día de los Muertos.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu 'Trick or Treat', Tradisi yang Dilakukan saat Perayaan Halloween
Halloween dan Día de los Muertos memang sama-sama dirayakan setiap 31 Oktober, teman-teman. Akan tetapi, keduanya punya beberapa perbedaan, baik dari sisi sejarah maupun cara perayaannya.
Halloween sendiri dipercaya sebagai momen ketika para roh jahat mengunjungi Bumi. Makanya, pada malam perayaan Halloween, orang-orang sengaja mengenakan kostum dan riasan yang menyeramkan agar terhindar dari gangguan roh jahat.
Sedangkan Día de los Muertos merupakan bentuk penghormatan terhadap anggota keluarga atau kerabat yang sudah meninggal dunia. Perayaan ini digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai dari 31 Oktober sampai 2 November.
Dirayakan dengan penuh sukacita
Menurut laman History, Día de los Muertos dalam bahasa Spanyol berarti Hari Kematian. Walaupun disebut Hari Kematian, Día de los Muertos justru dirayakan dengan penuh sukacita, lho.
Baca Juga: 6 Tradisi Unik Perayaan Halloween di Berbagai Negara, Ada Parade Hingga Pesta Kostum
Orang-orang Meksiko yang merayakan Día de los Muertos biasanya akan menggunakan riasan wajah bergambar tengkorak, serta memakai kostum dan aksesori warna-warni yang cantik.
Enggak hanya itu, orang-orang tersebut juga akan meletakkan pernak-pernik dan lampu hias di seluruh bagian rumah dan di sepanjang jalan.
Semakin meriah, mereka juga akan menggelar pesta, parade, hingga ritual penghormatan kepada arwah anggota keluarga yang dilakukan di rumah dan pemakaman.
Bahkan, saking penting dan meriahnya perayaan Día de los Muertos, pemerintah Meksiko sejak lama menetapkannya sebagai hari libur nasional. Jadi, seluruh anggota keluarga bisa berkumpul dan merayakan Día de los Muertos bersama-sama!
Hiasan ofrenda jadi ciri khas
Dalam film Coco, teman-teman mungkin ingat saat keluarga Rivera menyusun sebuah altar di rumah. Altar tersebut dipenuhi hiasan bunga, lilin, dan foto-foto anggota keluarga yang sudah meninggal.
Altar itu disebut dengan ofrenda. Namun, ofrenda bukan untuk melaksanakan ibadah, teman-teman.
Ofrenda merupakan simbol penyambutan arwah anggota keluarga yang sedang “berkunjung” ke Bumi dan menjadi ciri khas utama perayaan Día de los Muertos.
Menariknya, pada ujung ofrenda, biasanya diletakkan barang-barang, serta makanan dan minuman kesukaan para anggota keluarga yang sudah meninggal. Harapannya, arwah anggota keluarga dapat mengenang kehidupan mereka di dunia.
Baca Juga: Contoh Apresasi Budaya Lokal yang Bisa Ditiru, Materi PPKn
Bunga yang digunakan untuk menghias ofrenda juga enggak asal pilih, teman-teman. Biasanya, hiasan ofrenda menggunakan bunga marigold yang biasa digunakan saat upacara kematian oleh masyarakat Meksiko.
Selain punya warna kuning cerah yang memberikan suasana segar, bunga marigold juga punya wangi yang khas. Konon, aroma tersebutlah yang “mengantar” para arwah untuk menemukan jalan ke rumah keluarga mereka saat perayaan Día de los Muertos.
Menarik banget kan, teman-teman? Dengan kemeriahan kostum warna-warni, festival, sampai hiasan ofrenda, perayaan Hari Kematian di Meksiko pun jadi enggak menyeramkan, deh. (**CM/YUS)
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR