Bobo.id - Kearifan lokal adalah cara-cara bertahan hidup yang dikembangkan dan diletarikan oleh sekelompok masyarakat tertentu.
Kearifan lokal tersebut berasal dari masyarakat itu sendiri selama beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan diwariskan secara turun-temurun.
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat bisa berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, adat istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus.
Di Indonesia, kearifan lokalnya beragam karena masyarakatnya terdiri dari berbagai macam budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda.
Berikut, beberapa contoh desa di Indonesia yang masyarakatnya masih mempertahankan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhurnya. Yuk, simak!
1. Desa Penglipuran
Desa Penglipuran yang ada di Kecamatan Bangli, Provinsi Bali punya kearifan lokal yang masih bertahan hingga kini.
Desa Penglipuran jadi salah satu desa tertua di Bali yang sudah ada sejak abad ke-18.
Selain itu, desa ini jadi tempat akulturasi kebudayaan masyarakat Bali Aga dan Bali Majapahit. Keunikan dari Desa Penglipuran adalah adanya keseragaman bentuk bagian depan rumah.
Bahkan, uniknya ada lorong yang menghubungkan satu rumah ke rumah lain sebagai tanda keharmonisan kehidupan masyarakatnya.
Padahal, dulunya Desa Penglipuran adalah dua wilayah desa yang berbeda, yaitu Desa Bayung Gede dan Kerajaan Bangli.
Baca Juga: Apa Itu Kearifan Lokal? Inilah Ciri-Ciri, Bentuk, dan Contoh-contohnya di Indonesia
Namun, masyarakatnya memutuskan untuk bersatu agar bisa hidup tenteram dan damai.
2. Desa Sade
Desa Sade letaknya ada di Rembitan, Kecamatan Pujut, Nusa Tenggara Barat.
Keunikan dari Desa Sade adalah masih ditemukannya rumah-rumah tradisional masyarakat Lombok asli, yaitu rumah Suku Sasak.
Rumah tradisional ini dindingnya dibuat dari anyaman kayu dan beratapkan daun alang-alang kering.
Lalu, lantainya dilumuri oleh kotoran kerbau, tujuannya agar fondasi rumahnya tetap kuat dan tidak mudah retak.
3. Desa Wae Rebo
Desa Wae Rebo letaknya ada di Kecamatan Satar Mese Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sama seperti Desa Sade, Desa Wae Rebo adalah desa yang masih punya rumah tradisonal yang bernama Mbaru Niang.
Bentuk Mbaru Niang ini unik, karena berbentuk lumbung dan atapnya kerucut.
Atap yang berbentuk kerucut ini dibuat dari anyaman daun lontar yang ditutupi oleh ijuk.
Baca Juga: Bisakah Mengajukan Status Daerah Istimewa untuk Desa?
Keunikan rumah tradisional ini hanya ada tujuh dan dijadikan tujuan wisata yang indah.
4. Desa Kanekes
Desa Kanekes letaknya ada di Kecamatan Leuwidamar di Provinsi Banten.
Desa Kanekes dihuni oleh Suku Badui yang masih menjaga tradisi dan adat istiadatnya hingga sekarang.
Tapi, Suku Badui terbagi menjadi Buku Badui Dalam dna Suku Badui Luar.
Biasanya, wilayah desa yang bisa dikunjungi wisatawan hanyalah bagian Suku Badui Luar. Selain itu, kita harus mengikuti peraturan yang dibuat selama di Desa Kanekes.
5. Desa Trunyan
Desa Trunyan juga terletak di Bali, tepatnya di Kecamatan Kintamani.
Di Desa Trunyan, masyarakatnya melakukan kebiasaan untuk memakamkan anggota keluarga di bawah pohon taru menyan yang dapat menyerap bau.
Tradisi ini dilakukan secara turun-temurun dan unik, karena masyarakat Bali lainnya umumnya akan membakar atau mengubur anggota keluarga yang meninggal.
Nah, itulah berbagai macam desa di Indonesia yang masih mempertahankan kearifan lokalnya.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI Tema Bumiku, Mengidentifikasi Teks Bacaan tentang Desa Wae Rebo
(Penulis: Nur Rohmi Aida)
---
Kuis! |
Di mana letak Desa Penglipuran? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR