Bobo.id - Salah satu penerapan teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi Internet of Things (IoT).
Salah satu penerapan IoT dalam dunia pendidikan adalah laboratorium maya sebagai media pembelajaran.
Laboratorium maya adalah laboratorium yang dibuat secara maya dengan menggunakan komputer.
Laboratorium maya memiliki lingkungan interaktif untuk melakukan eksperimen dalam bentuk simulasi.
Dengan laboratorium virtual, kalian dapat melakukan eksperimen seperti eksperimen tentang ilmu pengetahuan alam, matematika, astronomi, geografi, dan lain-lain.
Ketika menggunakan laboratorium maya, kalian seperti bermain dalam permainan (games).
Di sisi lain, laboratorium maya memungkinkan penggunaan yang dilakukan secara bersama. Di saat yang sama, laboratorium maya menjadi lingkungan menyelesaikan masalah bersama yang terdistribusi dan heterogen.
Para peneliti dapat menggunakannya dalam rangkaian pengerjaan proyek.
Laboratorium maya sangat cocok untuk mengeksplorasi sains pada saat kita tidak mempunyai fasilitas yang memadai untuk melakukannya secara riil.
Sejarah Laboratorium Maya
Laboratorium maya dikembangkan pada tahun 1977, laboratorium maya pertama hadir dengan nama Virtual Laboratory of Physiology.
Baca Juga: Contoh Penerapan IoT atau Internet of Things di Bidang Pendidikan
Pada saat itu, laboratorium maya ini dikembangkan dengan fokus utama pembuatan basis data dengan teks dan gambar.
Pada tahun 1998, konsep yang sama masih digunakan dengan modifikasi yang diikuti penggunaan teknologi CD-ROM.
Laboratorium ini terus berkembang dari ilmu fisiologi ke ilmu hayat, ilmu pengetahuan umum, seni, dan sastra.
Pada tahun 2000, proyek ini dimasukkan ke dalam proyek penelitian The Experimentalization of Life, yang didanai oleh Volkswagen Foundation.
Pada tahun 2002, versi pertama dari Laboratorium Virtual online.
Meskipun laboratorium virtual dianggap lebih aman, murah, dan efisien, tetapi masih dianggap memiliki kekurangan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah memiliki laboratorium virtual (maya) yang dapat diakses di https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/.
Contoh-Contoh Laboratorium Maya
1. Laboratorium Maya Phet
Phet adalah salah satu lab maya yang populer untuk simulasi sains. Simulasi Phet tidak berbayar atau gratis.
Lab maya ini memiliki fitur yang mudah dalam pencarian dan sangat bagus untuk mata pelajaran IPA.
Baca Juga: Contoh Penerapan IoT atau Internet of Things di Bidang Pendidikan
Phet adalah lab maya yang dikembangkan oleh University of Colorado Boulder, US. Phet dapat diakses di URL https://phet.colorado.edu/
2. NOVA Labs
NOVA labs menawarkan beberapa topik simulasi, yaitu tentang iklim, evolusi, keamanan dunia maya, RNA, awan, energi, atau matahari.
Setiap topik memiliki kombinasi video, animasi, wawancara dengan ilmuwan, dan mini-game yang mudah digunakan dan menarik bagi peserta didik.
Nova labs dapat diakses di https://www.pbs.org/.
3. The Concord Consortium
Lab maya Concord menyediakan banyak aktivitas STEM interaktif yang selaras dengan Next Generation Science Standard.
Lab ini memiliki modul yang dilakukan step by step (langkah demi langkah), mudah untuk digunakan dan dipahami.
Salah satu fokus dari modul pada Concord adalah Analisis Data, yang merupakan elemen dari Informatika.
Lab maya Concord selalu mengintegrasikan klaim, bukti, dan penjelasan atau alasannya. Lab maya Concord dapat diakses di https://concord.org.
Teman-teman, itulah penjelasan mengenai laboratorium maya dan contohnya. Untuk media pembelajaran, teman-teman bisa mengakses laboratorium maya tersebut.
Baca Juga: Mengenal Jaringan Komputer: Jaringan Lokal, Jaringan Internet, dan Fungsinya
----
Kuis! |
Kapan laboratorium maya dikembangkan pertama kali? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR