Bobo.id - Selain demam, batuk, dan pilek beberapa penyakit lain juga rawan menginfeksi manusia hingga mengancam kesehatan.
Salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah sindrom reye atau reye’s syndrome, yang umum dialami oleh anak-anak seperti kita.
Bahkan, sindrom reye mengancam jiwa pasiennya jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis.
Lalu, apa yang dimaksud dengan sindrom reye, ya? Yuk, cari tahu pengertian, penyebab, dan gejala sindrom reye melalui penjelasan berikut.
Apa Itu Sindrom Reye?
Sindrom reye adalah kondisi langka dan serius, serta bisa menyerang anak-anak pada usia berapapun.
Paling sering dialami oleh anak-anak dan remaja yang baru sembuh dari infeksi virus flu atau cacar air.
Hal ini karena, saat sakit flu atau cacar air, pasien umumnya diberi obat aspirin untuk meringankan gejala demam dan nyeri.
Jadi, pemberian aspirin pada anak-anak perlu pengawasan dokter. Sindrom reye memengaruhi kesehatan organ tubuh, terutama organ otak dan hati.
Kedua organ tersebut mengalami tekanan dan penumpukan lemak di hati, cairan di otak, atau organ penting lainnya.
Akibat kondisi tersebut pasiennya bisa mengalami kejang-kejang, muntah, hingga kematian mendadak.
Baca Juga: 5 Bahaya Meletakkan di Laptop di Atas Paha, Bisa Sebabkan Sindrom Pergelangan Tangan
Gejala-Gejala Sindrom Reye
Pada anak-anak yang mengalami sindrom reye, biasanya gula darahnya akan naik, sehingga sering dianggap sebagai penyakit diabetes.
Selain itu, pasiennya juga mengalami kejang-kejang karena otak dan hati membengkak.
Gejala sindrom reye akan muncul sekitar tiga sampai lima hari setelah anak-anak mengalami flu atau cacar air.
Berikut, beberapa gejala sindrom reye pada anak-anak dan remaja.
Anak-anak di bawah usia 2 tahun mengalami gejala berupa:
- Diare
- Napas cepat
Sedangkan, anak-anak di atas usia 2 tahun dan remaja mengalami gejala berupa:
- Muntah terus menerus
- Mengantuk dan lesu berlebihan
Baca Juga: Berbahaya bagi Pasien IBS, Ini 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari, Salah Satunya Roti
- Perubahan perilaku jadi lebih agresif dan mudah tersinggung
- Bingung dan halusinasi
- Lengan dan kaki lemah
- Kejang
- Pingsan
Penyebab Sindrom Reye
Sebenarnya, sindrom reye belum diketahui pasti apa penyebabnya.
Namun, kemungkinannya karena pemberian aspirin yang mengandung salisilat saat anak-anak terserang penyakit saluran pernapasan atas dan cacar air.
Inilah, infeksi virus yang memicu sindrom reye, yaitu:
- Flu
- Cacar air
Baca Juga: Bisa Menyerang Pasien COVID-19, Ketahui Sindrom Badai Sitokin dan Gejalanya
- Pilek
- Dan penyakit sistem saluran pernapasan lainnya
Perawatan Sindrom Reye
Jika sudah muncul gejala sindrom reye saat anak-anak mengalami flu atau cacar air.
Kita harus segera membawanya ke dokter agar memperoleh penanganan yang tepat.
Jika lebih cepat dibawa ke rumah sakit, maka bisa mengurangi kerusakan organ otak dan hati yang membengkak, serta pembengkakan di organ lainnya.
Nantinya, dokter akan memeriksa kadar amonia dalam darah dan memindai bagian otak.
Efek Samping Penyembuhan Sindrom Reye
Pasien sindrom reye yang berhasil disembuhkan, kemungkinan mengalami efek samping seperti berikut.
- Hilang ingatan
- Kesulitan belajar
Baca Juga: Bisa Menyerang Pasien COVID-19, Ketahui Sindrom Badai Sitokin dan Gejalanya
- Hilangnya pendengaran atau penglihatan
- Terganggunya kemampuan berbicara
- Kesulitan bergerak
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang sindrom rey yang dialami oleh anak-anak.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah)
---
Baca Lagi: |
Apa Itu Sindrom Reye? (halaman 1) |
Gejala-Gejala Sindrom Reye (halaman 2) |
Penyebab Sindrom Reye (halaman 3) |
Perawatan Sindrom Reye (halaman 4) |
Efek Samping Penyembuhan Sindrom Reye (halaman 4) |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR