3. Pola Lantai Garis Diagonal
Pola lantai garis diagonal memungkinkan posisi penari berselang-seling secara bergantian ke depan dan ke belakang.
Dari pola lantai garis diagonal ini, kita akan merasakan kesan yang dinamis dan juga lincah, teman-teman.
Bahkan, pola lantai ini bisa divariasikan posisi menyerong, dari kanan depan ke kiri belakang atau kiri depan ke kanan belakang.
Pola lantai garis diagonal ini juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola lantai berbentuk tanda silang (X) dan bentuk pola lantai V.
Contoh pola lantai garis diagonal adalah Tari Gending Sriwijaya dari Sumatra Selatan dan Tari Pendet dari Bali.
Pada pola lantai garis lengkung, posisi penari akan membentuk setengah lingkaran ke dalam atau ke luar.
Jadi, pola lantai ini akan berbentuk cembung atau cekung, jika dilihat dari depan. Dengan pola lantai ini, kita akan mendapat kesan yang lembut.
Selain itu, dari pola lantai garis lengkung ini juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola lantai lingkaran penuh atau membentuk angka delapan.
Contoh pola lantai garis lengkung adalah Tari Ma'badong Toraja dari Sulawesi Utara, Tari Piring dari Sumatra Barat, dan Tari Randai.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang pola lantai dalam seni tari yang bisa dipelajari. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Tari Kecak: Pola Lantai dan Maknanya, Materi Kelas 5 SD Tema 9
----
Kuis! |
Mengapa pola lantai sangat penting dalam tari kelompok? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR