Lukisan yang dibuat dalam daun memang kecil karena menyesuaikan bentuk daun yang hanya berukuran 2,5 cm.
Bertambahnya kreativitas manusia kala itu ternyata mampu membuat lukisan kecil menjadi lukisan dengan skala ukuran lebih besar.
Manusia tidak lagi menggunakan daun, namun menggunakan kulit sapi yang dibentuk sedemikian rupa dan kini disebut dengan lakon.
Semakin bertambahnya pengetahuan, lakon yang mulanya tidak memiliki bentuk kini dibentuk menyerupai manusia maupun hewan.
Wayang kemudian digerakkan oleh dalang dengan suara yang berbeda antara satu lakon dengan lakon yang lainnya.
Permulaan munculnya wayang ini kira-kira pada 799 Masehi dengan menggunakan bahasa Jawa sederhana.
Sejarah Hari Wayang Nasional
Wayang termasuk warisan budaya takbenda UNESCO kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Wayang masuk ke dalam warisan budaya takbenda dengan judul The Wayang Puppet Theater tertanggal 4 November 2008.
Hari Wayang Nasional merupakan peringatan ditetapkannya sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003.
Saat itu, Wayang ditetapkan sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Baca Juga: Wayang Purwa: Pengertian, Lakon, Contoh, dan Fakta Menariknya
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR