Bobo.id - Pahlawan Indonesia Timur adalah pahlawan yang berasal dari wilayah bagian timur kepulauan Indonesia.
Kalau menurut Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dibentuk pada 27 Desember 1949.
Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Dulunya, Kota Makassar jadi ibu kota Negara Indonesia Timur, berdasarkan Konferensi Malino dan Konferensi Denpasar.
Namun, RIS dibubarkan pada tahun 1950 dan bergabung kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekarang, wilayah Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Sejak kemerdekaan, banyak tokoh pahlawan dari Indonesia Timur, siapa saja mereka?
Yuk, cari tahu lewat penjelasan tentang pahlawan Indonesia Timur seperti berikut.
Pahlawan Indonesia Timur yang pertama ada Frans Kaisiepo, yaitu seorang Gubernur Papua keempat pada periode tahun 1964-1973.
Frans Kaisiepo lahir di Pulau Biak pada 10 Oktober 1921 dan meninggal di Jayapura pada 10 Oktober 1979.
Frans Kaisiepo berguru pada Soegoro Atmoprasodjo, hingga mengenal nilai-nilai nasionalisme kebangsaan dan kenegaraan.
Baca Juga: 10 Contoh Poster Hari Pahlawan yang Bisa Diposting di Media Sosial
Sejak saat itulah, Frans Kaisiepo mulai melawan penjajah Belanda dan menyebarkan semangat nasionalisme pada masyarakat Papua.
Frans Kaisiepo juga berkontribusi pada Konferensi Malino dengan mengusulkan nama Irian Jaya untuk mengganti nama Papua.
Karena usahanya melawan Belanda, serta berusaha menyatukan Papua dengan Indonesia maka Frans Kaisiepo dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993.
Marthen Indey adalah seorang Mayor Tentara Nasional Indonesia yang lahir di Distrik Depapre pada Maret 1912 dan meninggal di Jayapura pada 17 Juli 1986.
Marthen Indey diangkat menjadi Pahlawan Indonesia Timur karena melawan pemerintah Belanda dan mendukung persatuan Papua dengan Indonesia.
Akibatnya, ia dituduh sebagai anti Belanda dan sempat ditahan selama tiga tahun.
Selain itu, ia juga murid dari Soegoro Atmoprasodjo dan belajar tentang nasionalisme.
Namun, perjuangannya tidak pernah surut hingga akhirnya Marthen Indey menjadi anggota Komite Indonesia Merdeka pada Oktober 1946.
Bahkan, ikut melindungi agar Operasi Trikora berjalan lancar.
Setelah itu, Marthen Indey dipilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada periode 1963-1968.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor 077/TK/1993, Marthen Indey diangkat sebagai Pahlawan Nasional bersama Frans Kaisiepo dan Silas Papare.
Baca Juga: 25 Quotes Hari Pahlawan, Bisa untuk Ucapan di Media Sosial
Silas Papare adalah pejuang yang mengusahakan persatuan Papua dengan Indonesia.
Silas Papare lahir di Serui pada 18 Desember 1918 dan meninggal di Serui pada 7 Maret 1978.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor Nomor 077/TK/1993, Silas Papare ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional bersama Frans Kaisiepo dan Marthen Indey.
Silas Papare mempunyai latar belakang sebagai juru rawat dan membantu Sekutu pada Perang Dunia II.
Setelahnya, Silas Papare menjadi mantri sekolah pamong praja di Kota Nica.
Pada saat itulah, Silas Papare berkenalan dengan Marthen Indey dan Soegoro Atmoprasodjo, sehingga mendapatkan pengaruh nasionalisme.
Akibat pemberontakannya untuk mempersatukan Papua dengan Indonesia, Silas Papare akhirnya ditangkap dan ditahan oleh Belanda.
Saat penahanannya, ia bertemu dengan Sam Ratulangi yang juga sedang diasingkan.
Sejak pertemuannya dengan Sam Ratulangi, Silas Papare makin yakin agar Papua masuk ke wilayah Indonesia.
Johannes Abraham Dimara adalah seorang Mayor Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.
Ia lahir di Pulau Biak pada 16 April 1916 dan meninggal di Jakarta pada 20 Oktober 2000.
Baca Juga: Profil 5 Tokoh yang Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Indonesia, Siapa Saja?
Saat pendudukan Jepang, Johannes Abraham Dimara bertugas menjadi pasukan Heiho di Pulau Buru.
Di sana, ia berkenalan dengan Yosaphat Soedarso seorang anggota Angkatan Laut Indonesia.
Melalui Yosaphat Soedarso, Johannes Abraham Dimara akhirnya mengetahui tentang kemerdekaan Indonesia dari Belanda dan Jepang.
Sejak itulah, Johannes Abraham Dimara menginginkan Papua bergabung dengan Indonesia.
Bahkan, ia mendapatkan kesempatan menjadi ketua Organisasi Pembebasan Irian oleh Presiden Soekarno.
Nah, itulah tokoh pahlawan Indonesia Timur yang perlu teman-teman ketahui.
Baca Juga: 5 Kelebihan yang Dimiliki Seorang Guru Beserta Sikap yang Harus Diteladani
---
Baca Lagi: |
Kapan dibentuknya RIS? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR