Bobo.id - Serangan jantung sering dianggap tiba-tiba menyerang. Namun, tahukah teman-teman?
Ketika mengalami serangan jantung, sebenarnya tubuh kita sudah menunjukkan beberapa gejala sebulan sebelumnya, lo.
Hal ini berdasarkan penelitian American Heart Association, yang mengamati gejala umum serangan jantung pada laki-laki berusia 35 hingga 65 tahun.
Ternyata, beberapa gejala sudah muncul sejak empat minggu hingga satu jam sebelum serangan jantung.
Lalu, apa saja gejala-gejala yang bisa dialami seseorang sebelum mengalami serangan jantung? Cari tahu melalui penjelasan berikut, yuk!
Gejala Umum Sebelum Serangan Jantung
Berikut, gejala unik sebulan sebelum serangan jantung yang perlu diketahui, agar kita waspada pada perubahan tubuh, yaitu:
1. Fatigue
Fatigue atau kelelahan adalah gejala yang akan dialami pasien sebelum serangan jantung.
Gejala kelelahan lebih banyak dialami oleh perempuan daripada laki-laki.
Kelelahan bisa muncul karena kita melakukan pekerjaan atau aktivitas, meskipun tidak berat.
Baca Juga: Kebiasaan Baik yang Layak Dicoba, Ini 7 Manfaat Berjalan tanpa Alas Kaki bagi Kesehatan
Oleh karena itu, waspadailah kelelahan berlebih padahal tidak menggunakan banyak tenaga.
2. Nyeri Perut
Nyeri perut juga dialami sekitar 50 persen pasien sebelum serangan jantung menyerang.
Jadi, rasakan jenis sakit perut yang teman-teman alami.
Jika sebelumnya tidak pernah sakit perut parah, kemudian tiba-tiba merasakan perut sakit yang tidak bisa ditahan segeralah ke dokter.
3. Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang bisa muncul karena stres atau waktu tidur berlebih pada siang hari.
Namun, insomnia juga bisa menjadi gejala awal serangan jantung, yang umumnya dialami oleh pasien perempuan.
Jadi, cari tahu penyebab insomnia dan jika tidak ada penyebab yang serius, berkonsultasilah dengan dokter.
4. Napas Pendek
Napas pendek atau sesak napas adalah gejala serangan jantung yang dialami oleh tubuh sebulan sebelumnya.
Baca Juga: Sehatkan Mata hingga Jantung, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Paprika
Teman-teman perlu waspada jika sebelumnya tidak memiliki riwayat asma, namun tiba-tiba napas jadi pendek.
Ketahui juga pemicunya, apakah alergi atau karena hal lain. Selain itu, periksakanlah ke dokter jika napas pendek makin sering terjadi.
5. Rambut Rontok
Gejala yang muncul sebulan sebelum serangan jantung ini lebih banyak dialami oleh laki-laki.
Rambut yang tiba-tiba rontok parah tanpa diketahui jelas alasannya, lebih baik segera diperiksakan ke dokter.
Jadi, kita lebih waspada pada kemungkinan serangan jantung.
6. Detak Jantung tidak Beraturan
Gejala yang umumnya muncul sebulan sebelum serangan jantung berikutnya adalah detak jantung tidak beraturan.
Gangguan irama jantung ini muncul tiba-tiba dan berlangsung selama 1 hingga 2 menit.
Oleh karena itu, periksakan kesehatan diri segera mungkin ke rumah sakit.
7. Keringat Berlebih
Baca Juga: 3 Jenis Jaringan Otot Hewan: Otot Jantung, Otot Rangka, dan Otot Polos
Waspadai juga munculnya keringat berlebih yang awalnya tidak bernah dialami.
Sebab, keringat berlebih termasuk gejala awal serangan jantung sebulan sebelumnya.
Bahkan, keluarnya keringat berlebih bisa terjadi kapan saja, baik siang atau malam meskipun cuacanya sedang tidak terlalu panas.
8. Nyeri Dada
Terkahir, ada gejala awal nyeri dada sebulan sebelum serangan jantung datang.
Rasa nyeri hanya ada di area dada bagian kiri saja. Bahkan bisa merambat ke bagian lengan dan rahang, lo.
Gejala nyeri dada lebih sering dialami oleh pasien perempuan sebelum serangan jantung menyerang.
Nah, itulah beberapa gejala awal sebulan sebelum serangan jantung menyerang tubuh.
Baca Juga: 5 Manfaat Makan Bawang Bombai Mentah, Baik untuk Tulang dan Jantung
(Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh)
---
Baca Lagi: |
Apa itu fatigue? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR