Pada tingkat sekolah menengah, Sudirman menunjukkan kemampuan memimpin dan berorganisasi.
Setelah berhenti kuliah keguruan pada 1936, Sudirman mulai bekerja menjadi guru kemudian diangkat menjadi kepala sekolah di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah.
Tidak hanya itu, Sudirman juga turut aktif dalam Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937.
Saat pendudukan Jepang di Indonesia, Sudirman tetap menjadi pengajar hingga berhenti di tahun 1944, untuk bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA), yaitu organisasi militer bentukan Jepang.
Saat bergabung dengan PETA, berkat bakat dan kemampuannya Sudirman diangkat sebagai komandan batalion di Banyumas, Jawa Tengah.
Nah, itulah pengertian dari taktik perang gerilya yang digunakan oleh Jenderal Sudirman untuk melawan pasukan Belanda pada Agresi Militer Belanda II.
(Penulis: Arum Sutrisni Putri)
(Sumber foto: Hardjanto/commons.wikimedia.org)
---
Baca Lagi: |
Apa Itu Strategi Perang Gerilya? (halaman 1) |
Rute Gerilya Jenderal Sudirman (halaman 2) |
Profil Jenderal Sudirman (halaman 2) |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR