3. Membentuk Lembaga Keuangan
Pada masa pemerintahannya, Sultan Agung membentuk petugas yang mengurusi bagian keuangan dan perbendaharaan kerajaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebenarnya Kesultanan Mataram ini sudah memiliki lembaga keuangannya sendiri.
Namun, lembaga keuangan in masih terbilang tidak efisien karena belum berfungsi sebagaimana mestinya.
Di samping itu, dalam struktur pemerintahan kerajaan juga didirikan Lembaga Mahkamah Islam.
4. Kebijakan di Bidang Kebudayaan
Di bidang kebudayaan, Sultan Agung berusaha menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan Jawa, Hindu, dan Islam.
Hasil dari kebijakan ini adalah adanya Grebeg Puasa, Grebeg Maulud, dan juga penanggalan Jawa.
Selain itu, di lingkungan keraton, Sultan Agung menetapkan pemakaian bahasa Bagongan, yang harus digunakan bangsawan.
Kebijakan ini diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan dan terciptanya rasa persatuan di antara penghuni istana.
Nah, itulah jawaban dari bagaimana sikap kepemimpinan Sultan Agung. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak Saat Itu?
Foto: Wikimedia Commons/Baoseki Bawono
----
Kuis! |
Bagaimana awal berdirinya Kesultanan Mataram Islam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR