Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu bisa membedakan antara jangkrik dan belalang?
Kedua hewan tersebut sama-sama merupakan serangga, khususnya berasal dari Ordo Orthoptera.
Ordo Orthoptera adalah ordo dari kelas Insecta, yang ciri khasnya yaitu punya empat pasang sayap dan kaki belakang yang digunakan untuk melompat.
Jangkrik dan belalang dianggap mirip oleh banyak orang karena punya sayap dan kaki panjang untuk melompat.
Oleh sebab itu, banyak orang juga sering menyamakan kedua hewan ini. Lalu, bagaimana cara membedakan jangkrik dan belalang? Yuk, cari tahu!
Perbedaan Jangkrik dan Belalang
Dilansir dari a-zanimals.com, ada beberapa perbedaan antara jangkrik dan belalang. Berikut di antaranya:
1. Jangkrik cenderung mempunyai antena yang panjang, sementara belalang memiliki antena yang lebih pendek di kepalanya.
2. Suara jangkrik berasal dari kedua pasang sayang yang saling digosokkan. Sementara suara belalang berasal dari dua kaki belakang yang digosokkan ke sayap.
3. Jangkrik mendeteksi suara melalui alat pendengaran yang ada di kaki depan, sementara alat pendengaran belalang berada di dasar perutnya.
4. Kebanyakan jangkrik adalah hewan krepuskular atau sering keluar saat senja. Sementara belalang lebih sering terlihat pada siang hari.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ular Laut Juga Bisa Minum! Bagaimana Caranya?
5. Jangkrik memakan serangga yang lebih kecil, sementara belalang lebih sering memakan tumbuhan atau rumput.
6. Ukuran tubuh belalang dewasa lebih besar daripada ukuran tubuh jangkrik dewasa.
7. Di alam, kebanyakan jangkrik berwarna hitam atau cokelat, sementara belalang lebih sering berwarna hijau.
8. Belalang dapat hidup hingga 12 bulan, sementara jangkrik paling lama dapat hidup selama 8-10 minggu.
9. Ada sekitar 11.000 lebih spesies belalang, dan ada sekitar 2.400 lebih spesies jangkrik di alam liar.
Uniknya Suara Jangkrik
Bukan hal baru lagi jika jangkrik dapat bersuara dengan keras hingga suaranya terdengar sampai jarak yang jauh.
Sama seperti manusia yang menggunakan speaker atau alat pengeras suara untuk mendengarkan musik, jangkrik juga mempunyai speaker, lo.
Bedanya, alat pengeras suara yang dimiliki oleh jangkrik ini alami dan berada di tubuhnya.
Jangkrik menghasilkan suara derik dari sepasang sayap depan yang memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda.
Sayap kiri memiliki tekstur seperti alat kikir yang bergerigi, sedangkan sayap kanannya bersifat seperti penggesek.
Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Menggigit dan Merobek Kertas di Sekitarnya?
Bunyi yang dihasilkan jangkrik diawali dengan kedua sayap yang membuka dan kemudian digesek-gesekkan dengan irama tertentu, teman-teman.
Lalu saat pola di kedua sayap jangkrik saling bertemu dan membentuk gesekan, gesekan tersebut menimbulkan bunyi jangkrik yang khas.
Rahasia suara keras derik sayap jangkrik ini ternyata berasal dari sejenis alat pengeras suara atau speaker alami yang ada di tubuh jangkrik.
Alat pengeras suara yang dimiliki jangkrik tersusun di bawah sayapnya, tepatnya di daerah sambungan antar perut dan dada jangkrik.
Selain di bawah sayap, alat pengeras suara jangkrik juga terdapat di tungkai atau kaki belakang jangkrik.
Nah, kalau jangkrik kehilangan kaki belakangnya yang mungkin disebabkan karena terjatuh atau bertarung dengan jangkrik lain, suara yang dihasilkan akan berbeda.
----
Kuis! |
Apa persamaan jangkrik dan belalang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR