Bobo.id - Apakah teman-teman mengikuti kegiatan ekstrakurikular teater di sekolah?
Umumnya, ketika berlatih kesenian teater, kita akan mempelajari teknik olah tubuh, pikiran, dan suara.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan peran sebagai aktor, sehingga bisa mengembangkan imajinasi.
Selain itu, teknik olah tubuh, pikiran, dan suara adalah teknik dasar yang harus dikuasai para pemain teater.
Berikut penjelasan tentang olah tubuh, pikiran, dan suara dalam latihan teater. Yuk, simak!
A. Olah Tubuh
Olah tubuh adalah proses pembebasan kesadaran atas elasitas tubuh sebagai gambaran pemeran teater yang tepat.
Jadi, seorang aktor sebelum memainkan karakter harus menguasai tubuhnya agar sesuai membawakan karakter tertentu.
Penonton pun jadi menikmati pertunjukan teater, sebab peran yang kita bawakan sesuai dengan karakternya. Latihan olah tubuh dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Pemanasan
Pemanasan adalah tahap di mana tubuh digerakkan untuk meningkatkan sirkulasi dan merileksakan otot secara bertahap, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Drama dan Teater
2. Latihan Inti
Latihan inti adalah tahap saat tubuh dilatih untuk membentuk ketahanan tubuh, kelenturan tubuh, dan ketangkasan fisik.
3. Pendinginan
Pendinginan adalah akhir dari olah tubuh dan gerakannya ditujukan untuk menyegarkan kembali kondisi tubuh.
B. Olah Suara
Suara adalah unsur penting dalam kesenian teater dan berhubungan dengan pendengaran.
Olah suara yang dilakukan sebagai latihan teater artinya, kita belajar mengucapkan suara secara jelas dan nyaring, sehingga dapat menjiwai karakter melalui suara.
Selain itu, ketika membawakan peran, warna suara harus tepat dan disesuaikan dengan watak, umur, dan keadaan sosial peran tersebut.
Oleh karena itu, seorang aktor harus terus berlatih olah suara agar dapat memainkan peran secara proposional.
Kesimpulannya, suara menjadi bagian penting dalam teater, sebab mengucapkan dialog membutuhkan kekuatan suara yang khas.
Melalui suara, rasa dan pikiran disampaikan kepada penonton.
Baca Juga: Teater Musikal Cerita di Rimba Wanakanaka oleh Sanggar Anak Akar
Dengan begitu, penonton bisa merasakan keras lembutnya, tinggin rendahnya, dan cepat lambatnya sesuai situasi dan kondisi emosi karakter.
C. Olah Rasa
Terakhir, ketika berlatih teater berarti kita harus mengolah rasa.
Tujuannya untuk melatih kepekaan rasa, sehingga bisa digunakan untuk menghayati karakter peran dan emosi tokoh yang diperankan.
Jadi, olah rasa tidak bisa disepelekan dan perlu diasah hingga rasa peka terhadap tokoh lebih mudah muncul.
Jadi, tidak hanya ekspresi dan rasa tokoh yang kita perankan saja yang perlu diperdalam.
Tetapi juga respons terhadap ekspresi dan rasa tokoh lain. Jika tidak dilatih dengan benar, seorang pemeran teater biasanya hanya mementingkan ekspresi tanpa rasa.
Padahal, ketika memainkan teater kita tidak hanya peka terhadap diri sendiri, tapi juga pada lawan main.
Latihan olah rasa dimulai dari konsentrasi, mempelajari gerak-gerik tubuh, dan imajinasi.
Nah, itulah penjelasan tentang latihan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa yang dilakukan oleh teman-teman ketika latihan kesenian teater.
Baca Juga: Mengenal Sosok Aryo Penangsang Lewat Ketoprak Tari
(Penulis: Fidelis Dhayu Nareswari)
---
Kuis! |
Apa tahap pertama olah tubuh? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR