Baru-baru ini, tepatnya tanggal 5 November, sebuah ketoprak tari berjudul "Aryo Penangsang" tampil di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Ketoprak tari ini membawa penontonnya menuju masa kerajaan zaman dahulu di Pulau Jawa dan mengenal sosok Arya Penangsang. Siapakah beliau?
Aryo Penangsang
Aryo Penangsang adalah seorang Adipati Jipang, Cepu, Blora. Ia terkenal dengan kegagahan, berani, dan pantang menyerah. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seseorang yang tidak sabar.
Aryo Penangsang menjadi panutan bagi masyarakat kerajaannya karena ia memiliki sikap yang pantang menyerah, termasuk di medan perang. Masyarakat Cepu pun sampai sekarang masih meneladani dan menghormati beliau. Ia tetap gagah berdiri sampai titik darah penghabisan di medan perang.
Keberanian dan sikap pantang menyerah inilah yang bisa kita tiru dari Aryo Penangsang.
Makam Aryo Penangsang berada di Desa Jipang, kira-kira 8 km dari Cepu. Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang berziarah ke makam beliau, bahkan dari luar kota.
Ditampilkan dalam Ketoprak Tari
Ketoprak tari Aryo Penangsang ini menjadi hal yang pertama karena tidak banyak yang mengenal sosok gagah berani beliau. Ketoprak tari ini diselenggarakan dan ditampilkan oleh para seniman dari alumni beberapa SMA di Jakarta untuk mengingatkan kita pada para pendahulu yang memiliki nilai-nilai kebaikan yang bisa ditiru.
Nilai yang ingin disampaikan adalah tidak ada yang diuntungkan dari peristiwa bunuh membunuh atau peperangan. Kita seharusnya bisa berpikir lebih jernih sebelum mengambil tindakan, apalagi yang membahayakan. Kita juga diingatkan akan kesenian Indonesia dan cerita sejarahnya yang memiliki banyak pelajaran hidup.
Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia
Dialog dalam Ketoprak Tari Aryo Penangsang ini ditampilkan menggunakan menggunakan dialog berbahasa Jawa, mulai dari tingkatan Jawa ngoko (biasa), karma, dan krama inggil. Tingkatan bahasa ini biasanya digunakan sesuai dengan peran dan dengan siapa sedang bicara.
Ketoprak juga sering kali menggunakan bahasa Jawa bercampur bahasa Indonesia, terutama pada saat menyampaikan humor agar penonton yang belum mengerti bahasa Jawa tetap memahami jalan cerita.
Dari Anak-Anak sampai Dewasa
Ketoprak Tari Aryo Penangsang ini bukan hanya dimainkan oleh orang dewasa, anak-anak pun bisa ikut mengambil peran. Di sini mereka berperan sebagai anak-anak dari salah satu tokoh yang diperankan.
Teman-teman tertarik melestarikan budaya melalui seni ketoprak? Kamu bisa mulai mengenal kesenian ini dari menonton, hingga latihan berdialog dengan Bahasa Jawa dan gerakan-gerakan menari.
Teks dan Foto-foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR