Bobo.id – Bagi sebagian anak, belajar bahasa Inggris sering kali dianggap sama susahnya dengan belajar matematika. Selain harus menerjemahkan soal, struktur kalimat yang digunakan juga berbeda dengan bahasa Indonesia.
Saat berlatih speaking atau berbicara, anak juga dituntut untuk bisa melafalkan kalimat dengan nada yang berbeda dari tulisan. Jika salah pengucapan, bisa jadi kalimat yang dilontarkan menjadi rancu atau berubah arti.
Agar anak bisa menguasai bahasa Inggris, salah satu cara yang bisa orang tua lakukan adalah dengan mengajak ia berlatih menulis dan berbicara. Untuk memperbanyak kosakata, mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau menonton film dengan bantuan subtitle juga bisa dilakukan.
Cara lainnya, orang tua juga bisa berdiskusi dengan anak agar mau mengikuti kursus atau les. Selain bisa mendapat teman baru, les bahasa Inggris juga kerap memiliki metode belajar yang lebih menyenangkan, sehingga anak tidak mudah bosan.
Baca Juga: 25 Contoh Kalimat Menggunakan Majas Metafora dan Artinya
Untuk mengetahui apakah anak cocok mendaftar di tempat les, orang tua bisa memanfaatkan kelas percobaan (trial) yang kerap diselenggarakan selama 1-2 pekan. Salah satunya seperti dilakukan Kumon melalui kelas trial gratis bertajuk “Coba Gratis Kumon”.
Jelang akhir tahun, Kumon mengadakan dua gelombang kelas trial pada November 2022. Periode pertama digelar pada 1-14 November 2022, sementara periode dua digelar pada 17-30 November 2022.
Lewat kelas trial ini, anak akan mendapat empat pertemuan dengan dua materi belajar, yakni bahasa Inggris dan matematika yang dapat diikuti salah satu ataupun keduanya. Pertemuan dapat dilakukan secara tatap muka maupun secara online.
Guna mengetahui kapasitas belajar anak, Kumon akan melakukan tes penempatan belajar serta konsultasi terlebih dahulu bersama orang tua. Kedua sesi ini dapat diikuti secara gratis tanpa biaya tambahan.
Setelah tes dan konsultasi dilakukan, Kumon akan menyusun metode belajar yang sistematis agar anak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Konsep lembar kerja Kumon pertama kali dirancang oleh Toru Kumon yang berprofesi sebagai guru SMA pada 1954. Kala itu, Toru membuatkan lembar kerja Matematika untuk sang anak, Takeshi Kumon, agar ia bisa mendapat nilai yang lebih baik.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR