Pembuatan kitab itu terjadi pada masa pemerintahan Raja Rajasanagara yang dikenal sebagai Hayam Wuruk.
Hal yang membuat kita Sutasoma istimewa adalah isi yang ada di dalamnya.
Kitab itu banyak mengajarkan tentang toleransi antar umat Hindu Siwa dengan umat Buddha yang saat itu hidup berdampingan.
Potongan kalimat itu diambil dari pupuh 139, bait 5 yang lengkapnya berisi, seperti berikut.
Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Terjemah
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Dari penjelasan tersebut, kita akan lihat makna dari Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan arti perkatanya.
Kata Bhinneka memiliki arti beranekaragam atau berbeda-beda. Sedangkan Tunggal berarti satu, lalu Ika berarti itu.
Jadi secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika bisa diterjemahkan menjadi beranekaragam satu itu.
Atau bisa juga diartikan berbeda-beda tetapi pada akhirnya tetap satu kesatuan.
Baca Juga: Mengapa Burung Garuda Mencengkeram Pita Bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika? Ketahui Juga Artinya!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR