Selain itu, di wilayah tundra juga terdapat kilang minyak bumi yang dimanfaatkan oleh Benua Amerika dan Eropa.
Oleh sebab itu, tidak jarang terdapat banyak aktivitas industri di wilayah tundra. Namun, hal ini menyebabkan kerusakan lanskap tundra.
Aktivitas industri kilang minyak juga dapat meningkatkan risiko tumpahan bahan kimia beracun di tanah tempat hewan dan tumbuhan hidup.
Namun, ada juga wilayah tundra yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata oleh manusia, contohnya Tundra Arktik.
Biasanya manusia mengunjungi tundra sebagai tempat wisata untuk menikmati pemandangan, mendaki, berkemah, melihat satwa liar, meneliti lingkungan, dan fotografi.
Ada dua contoh tundra yang paling dikenal, yaitu Tundra Arktik dan Tundra Alpine.
Tundra Arktik adalah tundra yang terletak di Kutub Utara, dengan suhu rata-rata -30 sampai 20 derajat Fahrenheit.
Diketahui ada sekitar 1.700 jenis tunbuhan yang hidup di Tundra Arktik, seperti semak, lumut rusa, lumut hati, dan rerumputan.
Tumbuhan yang berhabitat di Tundra Arktik berukuran pendek dan hidup secara berkelompok untuk menahan suhu dingin dan salju.
Sebagian tanaman tumbuh di antara cekungan bebatuan untuk berlindung dari salju selama musim dingin.
Sementara hewan yang hidup di Tundra Arktik antara lain kelinci kutub, tupai, rubah kutub, beruang kutub, serigala abu-abu, lembu kesturi, dan sebagainya.
Baca Juga: Penyebab Terjadinya Perubahan dalam Ekosistem: Faktor Alam dan Manusia
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic,Encyclopedia Britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR