Bobo.id - Galaksi, merupakan sistem luas berisi debu, gas, materi gelap dan jutaan triliun bintang yang disatukan dengan adanya gravitasi.
Ada lebih dari 100 miliar galaksi di ruang angkasa, namun yang paling dikenal oleh manusia adalah Galaksi Bimasakti.
Ya, di Bimasakti inilah Bumi berada. Sebelum memasuki abad ke-20, manusia tidak tahu ada galaksi lain di ruang angkasa selain Bimasakti.
Kemudian, pada tahun 1920-an, astronom bernama Edwin Hubble menunjukkan bahwa ada galaksi tersendiri, yang akhirnya diberi nama Andromeda.
Andromeda adalah galaksi besar terdekat dengan Bimasakti, yang dapat kita lihat secara langsung di Belahan Bumi Utara.
Namun, tahukah kamu apa nama galaksi terbesar di angkasa? Bukan Andromeda, inilah fakta menariknya!
Galaksi Terbesar di Alam Semesta
Galaksi Godzilla (Galaksi UGC 2885) atau Raja dari Segala Galaksi adalah galaksi terbesar di seluruh jagat raya.
Sementara Andromeda mempunyai jarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya, jarak Galaksi Godzilla sekitar 463.000 tahun cahaya dari Bumi.
Galaksi ini memiliki ukuran 2,5 kali lebih besar dari Bimasakti, dengan jumlah bintang sepuluh kali lebih banyak.
Padahal Galaksi Bimasakti mempunyai sekitar 200 hingga 400 miliar bintang, lo, teman-teman. Artinya, ada banyak sekali bintang di Galaksi Godzilla.
Baca Juga: Sering Muncul di Malam Hari, Mengapa Bulan Juga Bisa Terlihat di Siang Hari?
Bagian tengah galaksi ini memiliki lubang hitam yang sangat besar. Potret galaksi tersebut tertangkap kamera oleh teleskop Hubble milik NASA.
Sampai sekarang, para astronom belum mengetahui apa yang membuat Galaksi Godzilla ini menjadi sangat besar.
Galaksi UGC 2885 ibarat monster yang tertidur di dasar lautan. Anehnya, tidak ada benda langit lainnya yang berada di sekeliling galaksi masif tersebut.
Beberapa galaksi memang bisa memakan galaksi lain di sekitarnya. Namun, terkait keberadaan UGC 2885, penyebabnya belum diketahui.
Galaksi Bisa Saling Bertabrakan
Dalam waktu sekitar empat miliar tahun, Bimasakti akan bertabrakan dengan tetangga terdekatnya, yaitu Galaksi Andromeda.
Dua galaksi spiral ini sekarang sedang meluncur ke arah yang sama dengan kecepatan sekitar 400.000 kilometer per jam.
Jika peristiwa ini terjadi, tidak akan menjadi bencana besar seperti yang kita bayangkan. Bahkan Bumi masih bisa terus bertahan.
Namun, hasil dari tabrakan dua galaksi ini akan memunculkan galaksi baru yang pemandangannya begitu indah.
Selain bisa saling bertabrakan, galaksi juga bisa mati, teman-teman.
Pada awal 2021 lalu, teleskop Hubble NASA mendeteksi adanya enam galaksi yang diketahui telah mati.
Baca Juga: 5 Fakta Planet Bumi yang Jarang Orang Tahu, Salah Satunya Bumi Tak Benar-Benar Bulat
Enam galaksi besar tersebut tampaknya telah mati selama periode aktif kelahiran bintang-bintang di angkasa.
Diketahui, enam galaksi tersebut kehabisan gas hidrogen dingin yang dibutuhkan untuk membuat bintang-bintang.
Tanpa adanya gas hidrogen dingin yang membentuk bintang-bintang baru dan sebagai bahan bakar bintang, galaksi-galaksi tersebut bisa dikatakan mati.
Mengenai penyebab kematian galaksi-galaksi tersebut, para peneliti dan ilmuwan masih belum mengetahui alasannya.
Teleskop Hubble yang membantu para ilmuwan mengerjakan tugasnya ini memiliki fungsi untuk mendeteksi galaksi-galaksi.
Namun, galaksi-galaksi yang ada di ruang angkasa tersebut jaraknya sangat jauh, sehingga harus menggunakan teknik pelensaan gravitasi.
----
Kuis! |
Berapa banyak galaksi yang sudah terdeteksi manusia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR