Bobo.id - Piala Dunia Qatar 2022 sedang ramai diminati, apakah teman-teman juga menontonnya setiap malam?
Ajang Piala Dunia tahun ini berlangsung pada tanggal 20 November hingga 18 Desember 2022.
Ada 32 negara yang berpartisipasi mengirimkan tim nasionalnya untuk berlaga di pesta sepak internasional terbesar di dunia.
Tidak heran jika seluruh dunia menyukai Piala Dunia, sebab olahraga sepak bola dikenal sebagai olahraga paling populer di dunia.
Dilansir dari National Geographic, sepak bola dicintai oleh lebih dari 265 juta orang sedunia karena mudah dimainkan dan dinikmati sebagai pertunjukan olahraga.
Dalam satu tim sepak bola terdiri dari 11 orang pemain yang masuk ke dalam lapangan, dengan nomor punggung yang berbeda-beda.
Berbicara tentang nomor punggung, apakah teman-teman tahu kapan para pemain bola mulai menggunakan nomor punggung di jersey-nya?
Nah, kali ini Bobo akan mengajak kamu untuk mengenal sejarah nomor punggung pemain bola dari artikel berikut. Yuk, simak!
Sejarah Nomor Punggung
Dilansir dari Kompas.com, klub yang pertama kali memperkenalkan nomor punggung saat bertanding adalah Arsenal.
Pada 25 Agustus 1928, Arsenal bertanding melawan Sheffield Wednesday dengan menggunakan jersey dengan nomor punggung.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini 7 Cara Mencuci Jersey Bola Kesayangan Tanpa Merusaknya
Kala itu, tim Arsenal dilatih oleh Herbert Chapman, yang mengatur nomor punggung pemain secara berurutan dari angka 1 sampai 11.
Nomor punggung 1 dipakai oleh penjaga gawang atau kiper, selanjutnya diurutkan sampai dengan nomor 11 yang digunakan oleh penyerang.
Alasan Herbert Chapman hanya menggunakan 11 nomor yaitu supaya ia lebih mudah mengetahui posisi pemain.
Namun, saat ini para pemain bola tidak harus menggunakan nomor punggung sesuai posisi dan perannya di lapangan.
Meski kini penggunaan nomor punggung semakin beragam, nomor awal atau nomor klasik yakni 1-11 masih identik dengan posisi-posisi tertentu dalam sepak bola.
Uniknya Tugas Penjaga Gawang
Seperti yang dijelaskan di atas, biasanya nomor punggung 1 hanya digunakan oleh penjaga gawang.
Kiper memiliki tugas yang paling berbeda dengan pemain lain, yaitu harus menjaga gawang agar tidak kemasukan bola dari tim lawan.
Cara mencegah bola masuk ke gawang adalah dengan menendang atau menangkapnya.
Ada beberapa tugas yang harus dilakukan oleh penjaga gawang atau kiper, dalam permainan sepak bola.
Kiper merupakan garis pertahanan terakhir untuk mencegah tim lain mencetak gol.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ini Alasan Sepak Bola Jadi Olahraga Paling Populer di Dunia
Dalam melakukan tugasnya menjaga gawang dari kemasukan gol, seorang kiper dapat menggunakan tangannya yang berbalut dengan sarung tangan.
Kiper juga harus mengoordinasikan pertahanan selama tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan gawang.
Kiper merupakan satu-satunya pemain dalam tim sepak bola yang boleh memegang dan menangkap bola saat berada di dalam area lapangan dan ketika permainan berlangsung.
Jika pemain selain kiper dengan sengaja menyentuh bola, maka bisa dikenai pelanggaran yang disebut handball.
Adapun peraturan handball dalam sepak bola sebagai berikut.
1. Menyentuh bola dengan sengaja menggunakan tangan atau lengannya.
2. Mencetak gol ke arah gawang lawan menggunakan tangan atau lengannya.
3. Mencetak gol ke arah gawang lawan setelah menyentuh bola dengan tangan atau lengan sendiri, maupun rekan setimnya.
4. Menyentuh bola dengan tangan atau lengan ketika dengan sengaja membidangkan badan secara tidak wajar.
5. Menciptakan adanya peluang untuk mencetak gol setelah tangan atau lengan menyentuh bola
Jadi, itulah alasan mengapa hanya kiper satu-satunya pemain dalam tim yang boleh menyentuh bola.
----
Kuis! |
Berapa negara yang mengikuti Piala Dunia 2022? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR