Apa Itu Garam?
Menurut ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terbentuk melalui reaksi netralisasi asam dan basa.
Artinya, garam mengandung ion yang berlawanan, yaitu positif dan negatif.
Oleh karena itu, kandungan garam di laut tersusun dari klorida (asam) dan natrium (basa).
85 persen air laut tersusun dari natrium klorida, 10 persen magnesium dan sulfat, dan 5 persen dari mineral lain.
Kadar garam atau tingkat keasinannya (salinitas) antarlaut bisa berbeda-beda, tergantung pada suhu, penguapan, dan curah hujan.
Salinitas air laut di garis khatulistiwa dan daerah kutub umumnya lebih rendah, daripada salinitas di garis lintang.
Samudra Apa yang Terasin?
Samudra Atlantik jadi samudra terasin atau punya tingkat salinitas yang tinggi.
Salinitas di khatulistiwa rendah karena curah hujan yang tinggi, akibatnya air laut yang mengalir ke laut menurunkan kadar salinitasnya.
Sedangkan, di daerah kutub tingkat salinitasnya rendah karena pencairan es membantu menurunkan kadar garam.
Baca Juga: Mengenal Cumi-Cumi Raksasa yang Jadi Inspirasi Makhluk Mitologi Kraken #MendongenguntukCerdas
Nah, itulah penyebab air laut terasa asin, yaitu bebatuan dari darat, rekahan di dasar laut, dan kubah garam.
---
Baca Lagi: |
Penyebab Air Laut Asin (halaman 1) |
Apa Itu Garam? (halaman 3) |
Samudra Apa yang Terasin? (halaman 3) |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | oceanservice.noaa.go |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR