Bobo.id - Pura Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran, teman-teman.
Jika dilihat dari bentuknya, arsitektur dan konstruksi bangunan Pura Mangkunegaran ini menyerupai keraton.
Area bangunan Pura Mangkunegaran yang dikelilingi oleh tembok tinggi ini juga mirip dengan yang ada di keraton.
Istana ini dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, yang merupakan pendiri Mangkunegaran bergelar KGPAA Mangkunegara I.
Hingga saat ini, Pura Mangkunegaran menjadi salah satu objek wisata bersejarah di Surakarta yang banyak dikunjungi.
Namun, apakah teman-teman tahu bagaimana sejarah berdirinya Pura Mangkunegaran ini? Kita cari tahu bersama, yuk!
Sejarah Berdirinya Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said pada tahun 1757, setelah menandatangani Perjanjian Salatiga.
Pada perjanjian itu, Raden Mas Said diakui sebagai pangeran merdeka dengan wilayah otonom berstatus kadipaten yang disebut Praja Mangkunegaran.
Raden Mas Said kemudian diangkat menjadi pendiri sekaligus penguasa pertama Mangkunegaran dengan gelar Mangkunegara I.
Pembangunan istana, baik bangunan baru maupun menyempurnakan bangunan yang sudah ada terus dilakukan para penguasa.
Baca Juga: Mengunjungi Pura Mangkunegaran
Misalnya pada 1886, Mangkunegara IV (1853-1881) melengkapi bangunan dengan menambah bangsal besi di sekeliling pendopo.
Penyempurnaan bangunan Pura Mangkunegaran sampai diperoleh bentuknya seperti sekarang dilakukan oleh Mangkunegara VII (1916-1944).
Kompleks Bangunan dan Fungsinya
Pura Mangkunegaran merupakan bangunan yang terletak di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Dengan adanya bangunan Pura Mangkunegaran, masyarakat sekitarnya menganggap ini sebagai berkah.
Seab, Pura Mangkunegaran menjadikan daerah Banjarsari semakin dikenal masyarakat luas dan menjadi bukti bahwa ada sejarah penting disana.
Kompleks bangunannya terbagi menjadi tiga. Pertama, ada pemedan yakni lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur.
Di sebelah timur terdapat bangunan Kavaleri Artileri berlantai dua dengan gaya Eropa, yang dulunya digunakan oleh pasukan Legiun Mangkunegaran.
Di belakang pamedan, terdapat pintu gerbang yang menghubungkan halaman kedua yang terdapat pendopo Ageng berbentuk Joglo.
Pendopo ini biasanya digunakan sebagai tempat pertunjukan tari dan wayang yang diiringi dengan irama gamelan.
Di sebelah timur pendopo terdapat pula Perpustakaan Reksa Pustaka yang dibangun oleh Mangkunegara IV.
Baca Juga: Mangkunegaran Performing Art
Perpustakaan ini terletak di lantai dua bangunan Hamongpraja yang digunakan sebagai kantor rumah tangga urusan istana.
Mulanya perpustakaan ini hanya berisi buku beraksara Jawa, yang merupakan naskah asli, turunan, atau cetakan.
Lalu, di masa pemerintahan Mangkunegara VII, koleksi menjadi lebih beragam. Ada buku berbahasa Jawa, Inggris, Prancis, hingga Jerman.
Pada 1980 akhirnya perpustakaan ini terbuka untuk umum. Koleksinya pun semakin bertambah dan menarik.
Di sebelah utara pendopo terdapat Pringgitan, Dalem Agung, dan tempat tinggal keluarga Mangkunegaran.
Dalem Agung sekarang berfungsi sebagai museum yang memamerkan berbagai macam benda seni, perhiasan, senjata, hingga pakaian.
Bagaimana Cara Mengunjungi Pura Mangkunegara?
Meskipun Pura Mangkunegara jadi tempat sakral bagi para raja, sebagai masyarakat umum kita masih bisa mengunjunginya, lo.
Selain sehari-hari dibuka untuk wisata masyarakat, lokasi ini pun kerap mengadakan acara seni dan budaya yang menarik.
Sebelum mengunjungi Pura Mangkunegara ini, kita perlu mengetahui harga tiketnya terlebih dahulu. Simak, yuk!
1. Harga tiket masuk domestik: Rp 20.000
Baca Juga: Mengenal Tari Serimpi, Mulai dari Sejarah, Properti Tari, hingga Jenis-Jenisnya
2. Harga tiket masuk mancanegara: Rp 40.000
Lalu bagaimana dengan jam operasional atau jam bukanya? Ada tiga jam operasional yang perlu diperhatikan:
1. Jam operasional Pura Mangkunegaran
- Pukul 08.30 - 14.00 WIB (Senin-Jumat).
- Pukul 08.30 - 13.00 WIB (Minggu).
2. Jam operasional Museum
- Pukul 08.30 - 14.30 WIB (Senin, Selasa, Rabu, Jumat, dan Sabtu).
- Pukul 08.30 - 14.00 WIB (Kamis dan Minggu).
3. Jam operasional Perpustakaan
- Pukul 09.00 - 12.00 WIB (Senin - Kamis).
- Pukul 09.00 - 11.00 WIB (Jumat dan Sabtu).
Nah, itulah informasi lengkap tentang Pura Mangkunegaran di Surakarta. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Indahnya Taman Sari Yogyakarta, Ini 5 Ruangan yang Paling Menarik
Foto: Wikimedia Commons/Crisco 1492
(Penulis: Widya Lestari Ningsih)
----
Kuis! |
Siapa yang mendirikan Pura Mangkunegaran? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR