Bobo.id - Menjelang Natal, tentunya teman-teman tidak asing dengan jenis pohon cemara yang menjadi ikon dekorasi Natal.
Tahukah teman-teman, bahwa pohon cemara termasuk pohon evergreen atau selalu hijau? Kenapa demikian, ya?
Di negara yang mengalami empat musim, semua pohon umumnya akan menggugurkan daunnya saat memasuki musim gugur.
Sehingga saat musim dingin, umumnya pohon tidak akan memiliki daun. Namun tidak tidak pohon cemara dan sejenisnya.
Pohon cemara tidak akan menggugurkan daunnya saat musim dingin, walaupun tertutupi oleh salju sekalipun.
Apa penyebabnya, ya? Kita ketahui fakta menarik pohon yang identik dengan Natal ini, yuk!
Kenapa Pohon Cemara Tidak Menggugurkan Daunnya Saat Musim Dingin?
Pohon cemara ini termasuk pada klasifikasi pohon Picea. Selain cemara, ada pula pohon sejenis yang tidak menggugurkan daun saat musim dingin atau disebut dengan evergreen.
Tumbuhan evergreen lainnya adalah pohon pinus dan juniper yang tahan terhadap perubahan dan rontoknya daun musiman.
Menurut Earth Sky, semua jenis tumbuhan evergreen ini memiliki kesamaan ciri, yakni memiliki daun yang berbentuk runcing seperti jarum.
Nah, bantuk daun yang menyerupai jarum inilah yang membantu pohon-pohon evergreen untuk dapat bertahan di cuaca dingin, teman-teman!
Umumnya, pohon menggunakan energi dari matahari dan air dari tanah untuk mengubah karbon dioksida di udara menjadi makanan.
Energi matahari ini akan diterima dan diolah oleh daun pohon yang kaya akan zat hijau daun atau klorofil.
Saat musim dingin, intensitas cahaya matahari akan jauh berkurang, sehingga pohon umumnya akan menggugurkan daun untuk menghemat energi dan air.
Namun, hal ini tidak berlaku pada tumbuhan evergreen, termasuk cemara.
Bentuk daun yang runcing dan tidak melebar sangat membantu tumbuhan evergreen untuk menghemat energi dan air, lo!
Sehingga tumbuhan evergreen tidak perlu "repot-repot" menggugurkan daun mereka saat musim dingin tiba.
Tumbuhan evergreen umumnya hanya cukup menggulung daun runcing mereka agar bisa lebih menghemat energi dan air.
Menurut Mental Floss, selain itu, sebagian besar daun tumbuhan evergreen juga dilapisi oleh lapisan lilin yang menghalangi penguapan air, sehingga bisa menghemat air lebih banyak lagi.
Inilah yang membuat tumbuhan evergreen, seperti cemara dan pinus masih terlihat hijau di musim dingin.
Cocok Tumbuh di Dataran Tinggi
Kemampuan tumbuhan evergreen dalam beradaptasi terhadap suhu dingin inilah yang membuat mereka cocok tumbuh di dataran tinggi.
Baca Juga: Cocok untuk Menghias Pohon Natal, Ini 6 Rekomendasi Pernak-pernik untuk Hari Natal
Saat teman-teman bermain ke daerah dataran tinggi maupun pegunungan, kita akan mudah menemukan hutan pinus, bukan?
Selain itu, tumbuhan evergreen ini memiliki umur yang sangat panjang.
Beragam jenis tumbuhan evergreen ini tersebar di beberapa negara, seperti di Amerika, Eropa, Australia, Afrika dan Asia, termasuk Indonesia.
Swedia adalah salah satu negara yang mempunyai banyak pohon cemara berusia sangat tua.
Pohon cemara mampu tumbuh di ketinggian 400-1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan tanah yang memiliki struktur sedang dan ringan.
Selain itu, pohon cemara juga sangat mudah dibudidayakan, lo.
Sedangkan pohon evergreen juga bisa tumbuh hingga di atas ketinggian 1.500 mdpl.
Tak heran jika banyak sekalo pohon pinus di gunung-gunung bersalju di Eropa, ya!
Menurut How Stuff Work, kemampuan adaptasi tumbuhan evergreen ini yang menjadikan mereka sangat ikonik untuk hiasan Natal.
Pohon cemara maupun pinus kecil mencerminkan semangat Natal di musim dingin.
Nah, itulah fakta menarik mengenai pohon cemara yang termasuk tumbuhan evergreen.
Baca Juga: Mengapa Pohon Cemara dan Pinus Berbentuk Mengerucut? #AkuBacaAkuTahu
----
Kuis! |
Apa kesamaan tumbuhan evergreen? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Mental Floss,earth sky,How Stuff Works |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR