Bobo.id - Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara yang pastinya sudah kita kenal dengan baik, ya, teman-teman.
Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah "berbeda-beda tapi tetap satu jua".
Namun, tahukah teman-teman dari mana semboyan ini berasal?
Benarkah semboyan ini berasal dari buku atau kitab Sutasoma dari zaman Majapahit?
Lalu apa pengertian dari Bhinneka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma dan dalam lambang negara garuda Pancasila?
Kita bahas bersama-sama untuk memperluas wawasan kita, yuk!
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam Buku Sutasoma
Dirangkum dari situs Pemerintah Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika dituliskan dalam kitab atau buku Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa Majapahit sekitar abad ke-14.
Dalam buku Sutasoma, Istilah "Bhinneka Tunggal Ika" tertulis pada pupuh 139 bait 5. Berikut ini adalah potongan bait di buku Sutasoma yang memuat Bhinneka Tunggal Ika.
Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wisma,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Baca Juga: Apa Makna dari Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika? Materi PPKn
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Dengan terjemahan:
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda,
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimana bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal,
Terpecah belahlah itu, tapi tetap satu jua, seperti tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Buku Sutasoma membahas perbedaan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit yang mengajarkan toleransi kehidupan beragama yang hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Lebih lanjut, meski Hindu dan Buddha merupakan dua ajaran yang berbeda, perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan karena kebenaran dalam keyakinan apapun nantinya akan bermuara pada hal yang satu.
Istilah Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta. "Bhinneka" berasal dari gabungan kata "bhinna" yang artinya "berbeda-beda" dan "Ika" yang artinya "itu" atau "tunggal".
Sehingga, pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam buku Sutasoma terkait dengan keyakinan Hindu dan Buddha yang melebur menjadi satu.
Baca Juga: Makna Simbol Bhinneka Tunggal Ika dalam Keberagaman, Materi PPKn
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam Lambang Garuda Pancasila
Pada awalnya, Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk mendamaikan masyarakat pemeluk agama Hindu dan Budha saat zaman Majapahit.
Kemudian, penggalan dari Kitab Sutasoma digunakan kembali oleh bangsa Indonesia setelah kemerdekaan, setelah diteliti kembali oleh Mohammad Yamin.
Tentu hal ini sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang punya perbedaan latar belakang, tetapi bersatu untuk meraih kedaulatan.
Bhinneka Tunggal Ika pun juga bisa diterima secara luas, bukan hanya keyakinan Hindu dan Buddha saja, melainkan semua keyakinan di Indonesia.
Semboyan ini dirasa sangat cocok untuk bangsa Indonesia yang memiliki begitu banyak perbedaan, tapi tetap menjadi bangsa yang kokoh.
Karena semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah mendarah daging, maka Bhinneka Tunggal Ika dijadikan bagian lambang garuda Pancasila.
Karena menjadi semboyan nasional, maka pengertian Bhinneka Tunggal Ika mengalami pergeseran makna asli, ya.
Makna Bhinneka Tunggal Ika tidak lagi berkaitan dengan keyakinan tertentu saja.
Melainkan, pengertian Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang garuda Pancasila adalah "Berbeda-beda tapi tetap satu jua", yang kita kenal hingga sekarang.
(Penulis: Thea Arnaiz / Niken Bestari)
Baca Juga: Asal Mula Semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang Ada di Kaki Burung Garuda
----
Kuis! |
Siapa penulis buku Sutasoma? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR