Bobo.id - Ideologi adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap negara, termasuk Indonesia.
Tapi ideologi setiap negara bisa berbeda-beda, seperti pengajaran materi PPKn kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Ideologi memiliki peranan penting bagi sebuah negara untuk menjalankan pemerintahan.
Selain itu, ideologi merupakan suatu perangkat keyakinan atau filosofi yang berkaitan dengan seseorang atau sekelompok orang.
Istilah ideologi yang kita kenal berasal dari bahasa Perancis, yaitu ideologi.
Namun asal kata sebenarnya berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu idea yang berarti gagasan atau pokok, dan logia yang berasal dari studi atau ilmu yang mempelajari.
Jadi, ideologi menurut bahasa Yunani berarti ilmu gagasan.
Menurut seorang filsuf Perancis Antoine Destutt de Tracy, ideologi sebagai filosofi liberal yang membela kebebasan individu, properti, pasar bebas, dan batasan konstitusional pada kekuasaan negara.
Berikut akan dijelaskan beberapa jenis ideologi yang ada di dunia dan beberapa di antaranya digunakan beberapa negara.
Jenis Ideologi di Dunia
1. Kapitalisme
Baca Juga: Apa Saja Karakteristik Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup? Materi PPKn
Kapitalisme menuntut sebuah negara untuk tidak membatasi atau mengganggu peran individu khususnya dalam bidang ekonomi.
Jadi, ideologi kapitalisme dikenal juga sebagai ekonomi pasar bebas.
Dengan begitu setiap individu yang memiliki modal berhak melakukan berbagai usaha demi mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.
2. Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi yang fokus pada kebebasan individu.
Ideologi ini dimulai pada abad ke-18 setelah pecahnya Revolusi Perancis.
Setelah itu, para kaum liberal menuntut mendapatkan kebebasan dalam berbagai hal, seperti kebebasan individu, beragam, tempat tinggal, dan berpendapat.
3. Komunisme
Ideologi komunisme merupakan sebuah doktrin politik dan ekonomi yang bertujuan untuk menggantikan kepemilikan pribadi menjadi milik publik.
Melalui ideologi ini, maka semua yang ada di negara akan dikuasai oleh negara itu sendiri.
Jenis ideologi ini akan selalu mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok.
Baca Juga: Materi PPKn, Apa Saja Fungsi Pancasila bagi Bangsa Indonesia?
4. Sosialisme
Ideologi sosialisme merupakan sebuah pemikiran tentang kesetaraan sosial yang didorong oleh peranan pemerintah atau negara.
Sehingga, kaum sosialis akan menganggap individu tidak akan bisa bekerja sendiri dan harus bekerja sama dengan orang lain.
Rakyat pun diharapkan bisa hidup sejahtera tanpa ada hak pribadi atau hak individu.
5. Nasionalisme
Nasionalis adalah ideologi yang membuat orang-orang percaya bahwa bangsa mereka lebih unggul daripada lainnya.
Adanya rasa superioritas muncul karena adanya kesamaan pada beberapa hal.
Kaum nasionalis akan menuntut untuk mendapatkan kemerdekaan dari negara lain dan tidak bergabung dengan dengan organisasi global atau kolaborasi dengan negara lain.
6. Fasisme
Ideologi fasisme merupakan pemahaman yang tidak memandang adanya hak individu.
Jadi, semua orang akan bergerak berdasarkan arahan pemimpinnya.
Baca Juga: Keunggulan NKRI di Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan
Jenis ideologi ini banyak diterapkan di negara bagian Eropa Tengah, Selatan, dan Timur pada kisaran tahun 1919.
7. Pancasila
Pancasila adalah salah satu ideologi dan dasar negara yang menjadi cermin kepribadian bangsa Indonesia.
Secara etimologi, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar.
Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai luhur dan cita-cita dari bangsa Indonesia.
Nah, itu tujuh ideologi yang ada di dunia dan salah satunya dianut oleh bangsa Indonesia.
----
Kuis! |
Secara etimologi, apa arti ideologi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR