Bobo.id - Ada dua jenis hewan yang disebut nokturnal dan diurnal. Apakah teman-teman pernah mencari tahu tentang kedua hewan tersebut?
Hewan nokturnal melakukan kegiatan seperti mencari makan, berburu, dan merawat anak-anaknya ketika petang tiba.
Sedangkan hewan diurnal adalah hewan yang lebih aktif melakukan kegiatannya di saat terang, seperti manusia.
Hewan nokturnal harus mengembangkan kemampuannya untuk bisa beradaptasi dengan suasana gelap.
Oleh karena itu, biasanya hewan nokturnal dibekali dengan kemampuan pendengaran dan penciuman yang tajam.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu fakta menarik tentang cara hewan nokturnal mencari makanan di malam hari. Yuk, simak!
1. Panda Merah
Panda merah (Ailurus fulgens) merupakan jenis panda yang bersaudara dengan panda raksasa berwarna hitam-putih meskipun berukuran lebih kecil.
Panda merah memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan ukuran kucing rumahan usia dewasa.
Panda merah suka berada di atas pohon, bahkan menghabiskan banyak waktu hidupnya untuk berada di atas pohon.
Ketika siang, panda merah lebih suka tidur di atas pohon dengan nyenyak. Namun, saat malam tiba, panda merah akan mencari makanannya.
Baca Juga: Tak Hanya Bisa Melunakkan Daging, Ini Fakta-Fakta Buah Nanas
Jika panda merah dipelihara oleh manusia, maka manusia akan kesulitan menyesuaikan dengan kebiasaannya di alam liar.
Panda merah makan makanan yang sama dengan panda raksasa, yaitu bambu. Terkadang, mereka juga makan buah, biji ek, akar, dan telur.
Tulang pergelangan tangannya yang panjang dapat membantu panda merah menggenggam makanannya.
2. Cumi-Cumi
Cumi-cumi merupakan jenis hewan laut yang habitatnya berada di laut dalam yang gelap.
Cumi-cumi memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tangan yang panjang yang bermangkuk penghisap.
Meski berada di dalam gelap, sebenarnya cumi-cumi memiliki kemampuan penglihatan yang memudahkannya melindungi diri saat keadaan terancam.
Hewan yang hidup di kedalaman 1.000 meter di bawah permukaan laut ini melihat dengan matanya yang tidak serasi.
Mata cumi-cumi terdiri dari dua bentuk, yaitu punya mata besar berbentuk tabung dan mata yang lain lebih kecil dengan bentuk setengah bola.
Mata berbentuk tabung ini biasanya diarahkan ke atas, sedangkan mata yang lain diarahkan ke bawah.
Dengan cara ini, cumi-cumi bisa melihat dan mendeteksi mangsa atau bahaya dalam keadaan gelap.
Baca Juga: Bukan Pakai Hidung, 3 Hewan Ini Mencium Aroma dengan Cara yang Menarik
3. Kelelawar
Kelelawar berasal dari ordo Chiroptera dan kelas Mamalia, dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.
Saat malam hari, kelelawar memanfaatkan kemampuan pendengaran dan penglihatan mereka untuk mencari makanan.
Sonar bawaan yang ada di alat pendengaran kelelawar membantu mereka mengejar mangsa yang terbang cepat di malam hari.
Menurut Kate Allen dari John Hopkins University, kebanyakan kelelawar mengontraksikan otot laring untuk membuat suara di atas jangkauan pendengaran manusia.
Suara atau sinyal ini bervariasi, sehingga kelelawar dapat membedakan kelompoknya masing-masing.
Uniknya, ekolokasi pada kelelawar ini dapat mendeteksi ukuran, tekstur, jarak, dan arah mangsa yang akan diburu kelelawar.
----
Kuis! |
Di mana habitat cumi-cumi? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR