Ciri khas kebudayaan hellas yang saat itu merupakan gabungan Mesir adalah menciptakan dan memakai baju yang khas.
Saat itu, pengaruh Mesir masih sangat kental. Ini terlihat dari baju yang digunakan: kaftan, tunik, rompi, dan lilitan pinggul.
Namun setelah memasuki periode klasik, penampilan orang Yunani mengalami beberapa perubahan, teman-teman.
Yap! Banyak masyarakat Yunani Kuno yang mulai meninggalkan motif kotak, motif papan catur, dan sejenisnya.
Masyarakat Yunani Kuno kemudian mulai memakai kain polos yang dihiasi dengan sulaman pada pinggiran kain.
Kain polos yang digunakan umumnya berwarna broken white, kuning telur, biru langit, terra cotta, hijau jeruk nipis, hingga cokelat tanah.
Baju Yunani Kuno umumnya terbuat dari linen atau wol. Namun, linen biasanya digunakan untuk busana masyarakat kelas atas.
Sementara itu, wol banyak digunakan untuk membuat pakaian semua kelas dan setiap kelompok umur.
Selain itu, pakaian berwarna juga hanya tersedia untuk masyarakat kelas atas dengan hiasan di sepanjang ujungnya.
Meskipun terbilang sederhana, baju Yunani Kuno terdiri dari beberapa bagian, yakni chiton, peplos, himation, dan chlamys.
Laki-laki dan perempuan Yunani Kuno biasanya menggunakan sepasang pakaian yang dipakai dan melekat di badan.
Baca Juga: Jadi Peradaban Terbesar, Apa Saja Perbedaan Kehidupan Romawi Kuno dan Yunani Kuno?
Source | : | National Geographic,World History Encyclopedia |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR