Bobo.id - Bagi yang suka mempelajari antariksa, tentu pernah sesekali penasaran terhadap aroma di ruang angkasa.
Ruang angkasa adalah ruang tak terbatas di luar planet Bumi. Di sana ada sejumlah partikel, plasma, helium, debu, dan lainnya.
Menurut Federation Aeronautiqua Internationale, batas yang disebut angkasa luar adalah ketinggian di atas 100 kilometer dari atmosfer Bumi.
Salah satu perbedaan ruang angkasa dan Bumi adalah gravitasinya. Yap! Berbagai benda di ruang angkasa akan beterbangan.
Selain itu, oksigen di ruang angkasa juga sangat tipis, sehingga astronaut harus memakai pakaian khusus.
Astronaut yang pernah mengunjungi ruang angkasa pun mengatakan kalau ruang angkasa memiliki aroma yang sulit dijabarkan.
Memangnya, seperti apakah tepatnya aroma dari ruang angkasa itu? Kita cari tahu bersama, yuk!
Ruang Hampa Udara
Dilansir dari Livescience, ruang angkasa disebut dengan ruang hampa udara yang tidak memiliki materi.
Dengan kehampaan yang ada di ruang angkasa inilah, menyebabkan tekanan di sana menjadi sangat rendah.
Menurut para ilmuwan, hal apapun yang normal bagi manusia di Bumi, sebenarnya jarang terjadi dalam konteks alam semesta.
Baca Juga: Bisa Terbang Tinggi di Bumi, Apakah Burung Juga Bisa Terbang di Ruang Angkasa?
Di ruang angkasa, para astronaut harus memakai pakaian khusus karena kadar oksigennya sangat sedikit.
Menurut penelitian, dengan sedikitnya udara atau oksigen bisa membahayakan astronaut jika tidak mengenakan pakaian khusus tersebut.
Ruang Angkasa yang Gelap
Para astronaut yang ada di Stasiun Antariksa Internasional maupun di Bulan akan melihat sekeliling mereka berwarna hitam dan gelap.
Alasan ilmiahnya karena tidak ada molekul atmosfer yang dihantam oleh cahaya matahari.
Hal ini kemudian menyebabkan sekeliling antariksa akan berwarna hitam dan bukannya biru seperti langit yang kita lihat ketika berada di Bumi.
Di ruang angkasa memang terdapat banyak bintang, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan luas ruang angkasa sendiri.
Selain itu, ruang angkasa yang disebut ruangan kosong atau hampa udara, mengakibatkan cahaya tidak bisa memantulkan warna ke mata manusia.
Bagaimana Aroma di Ruang Angkasa?
Tahukah teman-teman? Para astronaut mengatakan kalau ruang angkasa memiliki aroma yang tidak enak.
Disebutkan aroma ruang angkasa seperti daging panggang yang gosong, belerang, kampas rem, atau kacang kenari yang dipanggang.
Baca Juga: Tak Hanya Bumi, Ini 8 Bencana Alam Ekstrem yang Pernah Terjadi di Tata Surya
Tentu saja astronaut tidak benar-benar menghirup aroma ruang angkasa saat berada di luar perawasat.
Sebab, hal ini bisa membahayakan mereka. Yap! Ini karena tidak ada udara mengandung oksigen yang bisa dihirup, teman-teman.
Namun, para astronaut bisa mencium aromanya saat membuka pakaian angkasawan mereka di dalam pesawat ruang angkasa.
Aroma ini bisa tercium di sana karena bagian luar pakaian tersebut terpapar oleh lingkungan ruang angkasa.
Sementara itu berbeda lagi dengan pengalaman pilot Discovery, Dominic Antonelli yang melakukan perjalanan ruang angkasa pada Maret 2009.
Menurutnya, bau ruang angkasa akan segera tercium begitu pintu palka ditutup dan pintu bagian dalam wahana antariksa dibuka kembali.
Mengapa Ada Aroma Aneh di Ruang Angkasa?
Menurut astronaut NASA Chris Hadfield, keadaan hampa udara di ruang angkasa yang menyebabkan aroma tak sedap di ruang angkasa itu muncul.
Keadaan hampa udara ini menarik jejak zat kimia dari logam yang ada di bagian dinding pesawat antariksa.
Aroma ini tentu saja terasa aneh bagi manusia karena di Bumi tidak terjadi seperti ini, teman-teman.
Sebab, di Bumi tekanan udara menahan zat kimia tetap berada di dalam logam sehingga tak muncul aroma tak sedap.
Baca Juga: Meski Dekat dengan Bumi, Venus Tak Bisa Dikunjungi Manusia, Ini Alasannya
Sementara itu, di ruang angkasa, perlahan-lahan jejak zat kimia menjadi gas yang kemudian tercium aromanya.
Artinya, kemungkinan besar aroma tak sedap ini sebenarnya bukan berasal dari ruang angkasa, teman-teman.
Melainkan efek dari keadaan lingkungan hampa udara yang bereaksi dengan logam di pesawat antariksa.
Zat yang Mengapung di Ruang Angkasa
Menurut Louis Allamandola dari pusat penelitian laboratorium Astrofisika dan Astrokimia NASA, ada alasan lain, teman-teman.
Louis mengatakan kalau aroma terbakar yang ada di ruang angkasa berasal dari aroma polisiklik hidrokarbon yang mengapung disana.
Di Bumi, zat hidrokarbon ini diketahui bisa ditemukan di knalpot kendaraan atau makanan yang gosong.
Dilansir dari Live Science, benda yeng terpapar dengan ruang hampa udara bereaksi dengan oksigen yang dipompa kembali ke pesawat antariksa.
Oksidasi ini terjadi saat kita membakar sebuah benda di udara. Hanya saja, di ruang angkasa, proses oksidasi terjadi dalam waktu yang lebih cepat.
Nah, itulah penjelasan terkait aroma di ruang angkasa. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran kamu, ya.
Baca Juga: Jadi Planet Terjauh dari Matahari, Mengapa Planet Neptunus Berwarna Biru Pekat?
(Penulis: Avisena Ashari)
----
Kuis! |
Berapakah batas ketinggian hingga disebut ruang angkasa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | NASA,Live Science,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR