Bobo.id - Penyebab runtuhnya Kekaisaran Romawi Kuno adalah sejarah yang menarik dipelajari.
Sebab, Kekaisaran Romawi Kuno dulunya adalah bangsa besar yang memiliki kekuatan dan kemajuan di berbagai aspek kehidupan.
Penyebab keruntuhan Kekaisaran Romawi Kuno yang besar ini tentu saja sangat menarik untuk diselidiki oleh para arkeolog.
Nah, sebelum membahas penyebab runtuhnya Kekaisaran Romawi Kuno, kita ketahui dulu apa itu bangsa Romawi Kuno, yuk!
Romawi Kuno yaitu sebuah peradaban yang tumbuh dari kota Roma di Semenanjung Italia sekitar tahun 753 SM.
Peradaban ini ada selama lebih dari 10 abad atau lebih dari 1.000 tahun, baik sebelum Masehi hingga sesudah Masehi.
Berawal dari sebuah monarki (kerajaan), pemerintahan Romawi Kuno berubah bentuk menjadi republik oligarki hingga kekaisaran yang memiliki kekuasaan yang sangat luas.
Dirangkum dari Kompas.com, Kekaisaran Romawi Kuno mencapai masa keemasan pada tahun 117.
Pada masa kejayaan itu, Kekaisaran Romawi Kuno tumbuh menjadi kekaisaran terbesar di dunia.
Tentara Romawi mencapai kekuatan puncaknya dengan jumlah mencapai 150.000 pasukan dan tidak memiliki musuh yang sebanding.
Selain di bidang militer, bangsa Romawi memiliki kemajuan pesat di bidang pertanian, Iptek, kesenian, dan arsitektur.
Baca Juga: 5 Teknologi Romawi Kuno yang Masih Dimanfaatkan Hingga Masa Kini
Namun pada tahun 200 Masehi, Kekaisaran Romawi Kuno mengalami kemunduran hingga runtuh pada tahun 476 Masehi.
Lalu, apa penyebab keruntuhan peradaban yang besar ini? Kita bahas bersama, ya!
Berikut ini adalah penyebab keruntuhan Kekaisaran Romawi Kuno yang dikutip dari History.com dan Britannica.com.
Runtuhnya Kekaisaran Romawi Kuno adalah serangan suku Barbar.
Romawi Kuno telah berselisih dengan suku-suku Jermanik selama berabad-abad.
Namun, pada 300, kelompok Barbar menyerang Bangsa Romawi.
Peperangan pun tak terelakkan hingga 100 tahun lamanya, yang menjadi salah satu penyebab keruntuhan kekaisaran.
Keruntuhan Romawi Kuno juga datang dari masalah ekonomi.
Ketika Roma diserang dari kekuatan luar, Roma juga runtuh dari dalam karena krisis keuangan yang parah.
Perang terus-menerus dan pengeluaran yang berlebihan telah mengganggu perekonomian Romawi.
Pada akhir abad ketiga, Kaisar Diocletian membagi Kekaisaran Romawi Kuno menjadi dua bagian, yakni Kekaisaran Barat di Milan dan Kekaisaran Timur di Byzantium, yang kemudian dikenal sebagai Konstantinopel.
Baca Juga: Mengenal 7 Raja Romawi Kuno yang Berkuasa Hampir Dua Setengah Abad
Pembagian itu membuat kekaisaran lebih mudah diatur dalam jangka pendek, tetapi seiring waktu kedua bagian itu terpecah. Romawi Timur dan Barat gagal bekerja sama.
Akibatnya, banyak terjadi perang saudara antara Romawi Timur dan Barat.
Kekaisaran Romawi membentang dari Samudra Atlantik sampai ke Sungai Efrat di Timur Tengah.
Namun, kaisar Romawi tampaknya belum puas dengan kekuasaan itu.
Maka, dilakukan perluasan kekaisaran ke wilayah baru yang membutuhkan banyak dana.
Tentu saja, dengan krisis keuangan Romawi, perluasan kekaisaran ini mengakibatkan runtuhnya Romawi karena banyak pengeluaran yang dilakukan.
Sistem pemerintahan Romawi Kuno gagal untuk beradaptasi dengan sistem kekaisaran.
Pada tahun 250 hingga 300, banyak terjadi praktik korupsi dan ketidakstabilan politik para petinggi Romawi Kuno.
Apalagi ditambah masalah peperangan dan krisis ekonomi, ketidakstabilan politik ini semakin buruk ketika terjadi perang saudara antara Timur dan Barat.
Serangan kaum Barbar di Roma diakibatkan oleh kedatangan bangsa Hun ke Eropa pada akhir abad keempat.
Bangsa Hun adalah pejuang dari Eurasia yang menyerang Eropa Utara.
Baca Juga: Baju Romawi Kuno: Nama, Jenis, dan Fungsinya di dalam Masyarakat
Kemunduran Romawi Kuno sejalan dengan penyebaran agama Kristen, dan beberapa orang berpendapat bahwa kebangkitan agama baru membantu berkontribusi pada kejatuhan kekaisaran.
Agama kristen disahkan sebagai agama baru yang tertuang dalam Dekrit Milan tahun 313, dan kemudian menjadi agama negara pada tahun 380.
Dekrit ini mengakhiri penganiayaan selama berabad-abad, tetapi mungkin juga mengikis sistem nilai tradisional Romawi.
Kekristenan menggantikan agama Romawi politeistis, yang memandang kaisar sebagai Tuhan.
Inilah salah satu penyebab keruntuhan Kekaisaran Romawi Kuno
Legiun Romawi merujuk pada kekuatan militer Romawi, teman-teman.
Karena kekalahan melawan pemberontak kaum Barbar, militer Romawi telah kehilangan prestasinya.
Karena legiun Romawi melemah, maka, keruntuhan Kekaisaran Romawi Kuno pun tak dapat dihindari.
Nah, itulah 8 penyebab keruntuhan Kekaisaran Romawi Kuno.
Meski sudah runtuh, bukti-bukti kejayaan Kekaisaran Romawi Kuno masih ada hingga kini, lo.
Salah satunya adalah bangunan Colosseum di kota Roma, Italia.
----
Kuis! |
Kapan Romawi Kuno memasuki zaman keemasan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | History.com,Kompas.com,Britannica |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR