“Kriiing!” terdengar bel berbunyi nyaring. Anak-anak berlarian masuk ke dalam kelas mereka untuk belajar.
Setiba di rumah, Runi masih memikirkan tentang lomba sepeda hias. Runi menjadi tidak bernafsu makan. Bu Dini sampai heran melihat anaknya.
“Ada apa, Runi? Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Bu Dini lembut.
Runi segera bercerita tentang lomba sepeda yang ingin diikutinya bersama teman-teman. Rudi menambahi cerita itu sampai Bu Dini mengerti.
“Ooo… begitu. Sekarang ini kalian bisa belajar sepeda di halaman. Halaman rumah ini luas sekali, jalan setapaknya pun mulus. Nanti setelah makan, kita pilih-pilih sepeda, yuk. Mama akan membelikan kalian sepeda. Kalian boleh memilih sebuah sepeda untuk digunakan bersama,” ucap Bu Dini.
“Horeee!” seru Runi dan Rudi serempak.
Setelah makan, kedua anak itu segera mengambil komputer tablet. Dengan didampingi Bu Dini, mereka melihat-lihat aneka sepeda dari situs belanja daring. Runi menunjuk sebuah sepeda dengan keranjang cantik. Sepeda itu bergambar buah-buahan.
“Runi, sepeda ini, kan, buat kita bersama. Aku enggak mau yang itu. Masa keranjangnya ada pitanya,” ujar Rudi tak setuju.
Setelah berdebat cukup lama, akhirnya mereka sepakat untuk memilih sebuah sepeda berwarna perak mengkilap. Sepeda itu ukurannya pas untuk anak seusia Runi dan Rudi. Runi dan Rudi sama-sama menyukainya. Dalam hati kedua anak itu berdoa ingin memiliki sepeda masing-masing. Apakah keinginan mereka akan terkabul?
Runi dan Rudi tak sabar menantikan sepeda berwarna perak yang dipesan beberapa hari yang lalu. Sepeda itu akan menjadi milik mereka bersama. Sepeda itu juga akan menjadi sepeda pertama mereka. Sebelum sepeda mereka datang, Amir meminjamkan sepeda tuanya untuk Runi dan Rudi berlatih. Sore itu, Amir datang dengan sepedanya.
“Begini caranya… Setelah duduk, letakkan kaki di pedal, kemudian genjot,” ujar Amir sambil memberi contoh. Srrr… Amir meluncur santai di atas sepedanya.
Baca Juga: Cerpen Anak: Pikir Dahulu Akibatnya #MendongenguntukCerdas
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR