Fenomena ini jatuh pada awal musim semi, yakni pada pertengahan Maret.
Oleh sebab itu, masyarakat dunia sempat merayakan tahun baru pada bulan Maret, teman-teman.
Penanggalan ini pun ditiru oleh Kaisar Romulus, kaisar pertama Romawi, yang menyusun kalender yang memiliki 304 hari dalam setahun.
Kalender Romawi Kuno awal ini dihitung berdasarkan gerak revolusi Bulan terhadap Bumi.
Julius Caesar Memperbaiki Kalender
Sayangnya, kalender kaisar Romulus banyak disalahgunakan, teman-teman.
Banyak kaisar Romawi Kuno yang mengulur kalender dengan seenaknya.
Hal ini dilakukan untuk mengulur masa jabatan sebagai kaisar Romawi.
Nah, karena kalender Romulus sudah banyak diubah dan tidak tepat lagi, maka Julius Caesar pun menyusun kalender baru untuk memperbaiki kesalahan kalender lama.
Dibantu ahli astronomi dari Aleksandria bernama Sosigenes, Julius Caesar menyusun kalender Julian berdasarkan revolusi Bumi terhadap Matahari.
Kalender Julian ini juga menambahkan bulan Januarius dan Februarius sebelum bulan Maret.
Baca Juga: Ada Perbedaan Zona Waktu, Tempat Manakah yang Pertama Kali Merayakan Tahun Baru?
Source | : | Kompas,Britannica |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR