Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu bahwa beberapa jenis kue dan roti dari Belanda sebenarnya juga dijual di sekitar kita?
Banyak orang mengira bahwa jajanan pasar yang dijual di sekitar kita memang asli dari Indonesia.
Padahal, beberapa di antaranya merupakan menu adaptasi dari berbagai negara, lo, salah satunya Belanda.
Tahukah kamu apa saja jajanan pasar Indonesia yang ternyata berasal dari Belanda? Yuk, cari tahu dan simak fakta uniknya dari artikel berikut!
1. Kroket
Kroket merupakan salah satu jenis jajanan pasar yang mudah ditemukan di Indonesia.
Kue yang berbahan dasar kentang dengan isian sayuran atau ayam ini sebenarnya merupakan resep asli dari Prancis, lo.
Setelah beberapa lama berkembang, kroket kemudian menjadi terkenal di Belanda.
Di Belanda, kroket menjadi salah satu camilan populer pada abad ke-18 dengan nama lain yaitu kroketten.
Kroket menjadi street food atau jajanan favorit yang banyak dijumpai di Belanda.
Ketika Belanda menduduki Indonesia pada masa penjajahan, kroket kemudian diperkenalkan oleh rakyat Indonesia.
Baca Juga: 3 Kesalahan Memanaskan Kembali Ayam dan Ikan Bakar Sisa Tahun Baru
Pada resep aslinya, kroket terbuat dari ragout yakni adonan tepung terigu, susu, dan daging ayam atau sapi.
Sedangkan di Belanda, orang membuat resep kroket dengan campuran kentang dan keju, sehingga disebut kroket kentang.
2. Kue Cubit
Sama seperti kroket, kue cubit juga termasuk jajanan pasar yang mudah ditemukan di Indonesia.
Namun, tidak banyak orang tahu kalau ternyata kue cubit merupakan makanan peninggalan dari bangsa Belanda.
Di Belanda, kue cubit disebut dengan Poffertjes, yang merupakan kue tradisional dari Belanda, teman-teman.
Sama seperti di Indonesia, Poffertjes juga dapat dengan mudah ditemukan di pasar, festival, dan berbagai acara di negara asalnya.
Poffertjes dikenal sebagai kue panekuk mini dari Belanda, yang disajikan dengan tambahan gula bubuk atau sesendok mentega.
Kue asal Belanda ini dibuat dari ragi dan tepung soba atau tepung gandum. Kemudian adonan kue ini juga dimasak dalam panci besi yang berbentuk cetakan bulat-bulat kecil.
3. Odading
Sempat viral beberapa tahun belakangan, odading atau roti goreng sebenarnya sudah ada sejak masa kolonial Belanda.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Tahun Baru yang Dianggap Pembawa Keberuntungan, Ada Acar Ikan Hingga Koin Emas!
Namanya yang lucu ini sering dikira merupakan sebutan yang dibuat orang Indonesia, khususnya dari suku Sunda.
Dilansir dari Kompas.com, ternyata nama odading ini justru datang dari orang Belanda sendiri, lo. Bagaimana bisa?
Kala itu, seorang Ibu hendak membelikan kue goreng keliling yang dijual seorang penjual kue.
Ibu dari Belanda ini kemudian menunjuk kue tersebut sambil bertanya pada anaknya, "O, dat ding?" yang artinya "O, benda itu?".
Mendengar kata itu, si penjual kue kemudian menceritakan kepada banyak orang bahwa roti goreng tersebut dinamakan odading oleh orang Belanda.
Di Belanda, odading dikenal dengan sebutan Oliebollen, roti dari tepung terigu yang diberi isian kismis.
4. Perkedel
Perkedel terkenal karena banyak orang menyebutnya sebagai singkatan dari 'persatuan kentang dan telur'.
Makanan yang terbuat dari tumbukan kentang yang dibumbui dan dibalut telur sebelum digoreng ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh makanan dari Belanda.
Nama asli perkedel diambil dari bahasa Belanda yaitu frikadel atau frikadeller. Di Eropa, frikadel atau frikadeller juga terkenal di Jerman dan Denmark.
Meski bentuknya mirip yaitu bulat pipih, bahan pembuatan frikadel berbeda dengan perkedel yang terbuat dari kentang.
Frikadel dibuat dari daging cincang, teman-teman, yang sering disantap sebagai hidangan utama seperti steak.
Nah, itulah beberapa jenis jajanan yang sering dikira asli Indonesia, padahal merupakan adaptasi menu dari Belanda.
----
Kuis! |
Apa nama asli kue cubit? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR